Jakarta berbenah besar-besaran demi persiapan Asian Games 2018 di Indonesia. Inilah yang saya lihat sejak awal tahun lalu. Pembangunan infrastruktur hampir mewarnai setiap sudut Jakarta dan pedestrian atau trotoar Jakarta jadi ramah banget untuk para pejalan kaki. Malah memasuki bulan Juli-Agustus, rasanya menyenangkan sekali sekarang berjalan kaki di trotoar Jakarta.
Lalu sewaktu saya main ke sekitar Senayan, Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) juga sedang didandani. Waktu melihat hal ini, saya sempat bertanya-tanya dalam hati, bakal semeriah apa sih nanti Asian Games 2018 di Indonesia? Okay, sebelum menebak-nebak semeriah perhelatan ajang olahraga Asia ini, saya langsung berburu berita mengenai ajang olahraga 4 tahunan ini. Saya penasaran, kenapa Indonesia yang dipilih sebagai tuan rumah?
Di berbagai berita mengenai pemilihan tuan rumah, saya menemukan ulasan lengkap mengenai persiapan Asian Games di Indonesia. Jadi sebelum Indonesia yang dipilih menjadi tuan rumah, sebenarnya Hanoi yang ditetapkan lebih dahulu sebagai tuan rumah. Sayangnya pada 17 April 2014, Nguyen Tan Dung Sang Perdana Menteri Vietnam mengumumkan secara resmi kalau Hanoi mengundurkan diri karena merasa tidak mampu harus melakukan persiapan dalam waktu singkat dan dengan dana yang cukup besar.
Setelah Hanoi, sempat pula Tiongkok, Uni Emirat Arab, Filipina, dan India masuk dalam daftar calon tuan rumah, tetapi Olympic Council of Asia (OCA) atau dalam bahasa Indonesia disebut Dewan Olimpiade Asia, menetapkan Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games 2018 pada 25 Juli 2018 dan tuan rumah pendukungnya adalah kota Palembang. Indonesia dianggap layak dan mampu menyelenggarakan ajang olahraga ini dengan persiapan yang tentu saja perlu dilakukan dengan segera. Ini artinya, dalam kurun waktu kurang dari 4 tahun, Indonesia sungguh perlu berbenah besar-besaran demi persiapan Asian Games 2018.
5 Persiapan Asian Games 2018 di Indonesia
1. Penciptaan Logo dan Maskot
Pernah dengan nama Bhin-bhin, Atung, dan Kaka, kan? Nah itulah nama-nama maskotnya Asian Games ala Indonesia yang ternyata diambil dari Bhinneka Tunggal Ika. Bhin-bhin dari kata “Bhinneka”, Atung berasal dari kata “Tunggal”, dan Kaka dari kata “Ika”. Maskot ini diresmikan pada 28 Juli 2016 bersamaan dengan peresmian logo yang akan digunakan dalam perhelatan Asian Games 2018. Logo Asian Games 2018 adalah sesuai dengan desain atap Stadion GBK dengan makna logo adalah Energi Asia yang akan bersinar di seluruh Asia. Lalu bagaimana sih tampilan maskot bernama Bhin-bhin, Atung, dan Kaka tadi?
- Bhin-bhin adalah burung cenderawasih yang mengenakan pakaian adat Asmat dari Papua dan melambangkan strategi.
- Atung adalah rusa Bawean yang mengenakan sarung batik parang dan melambangkan kecepatan.
- Kaka maskot berukuran paling besar dibandingkan dua maskot sebelumnya, yang berbentuk Badak bercula satu mengenakan songket Palembang dan melambangkan kekuatan.
2. Perekrutan Relawan
Kesuksesan Asian Games 2018 bisa terwujud jika didukung banyak pihak. Hal ini telah disadari oleh pemerintah dan panitia penyelenggara Asian Games 2018 di Indonesia. Itu sebabnya dilakukan perekrutan relawan yang nantinya akan bertugas membantu terlaksananya segala hal berkaitan dengan Asian Games, mulai dari persiapan hingga akhir acara. Hal mengejutkan dalam perekrutan relawan yang dilakukan sejak akhir tahun 2017 hingga Maret 2018 adalah besarnya minat masyarakat untuk bergabung menjadi relawan Asian Games 2018. Kebutuhan relawan hanya sekitar 13.000 orang dengan pembagian 11.000 untuk di Jakarta dan sisanya akan ditempatkan di kota Palembang. Ternyata total aplikasi relawan yang masuk dan harus diseleksi kurang lebih 67.000 aplikasi. Tak kebayang dah apa yang dirasakan panitia seleksi rekrutmen relawan saat memeriksa dan menyeleksi satu persatu seluruh aplikasi yang masuk tersebut.
3. Persiapan Kirab Obor
Pada 21 Juli 2018 lalu, saya diajak adik berwisata ke Gunung Bromo. Waktu tiba di Bukit Cinta, bukit yang jadi destinasi untuk menikmati sunrise tersebut penuh dekali dengan manusia. Saya memang sudah lama sekali tak ke Bromo, tapi melihat jumlah manusia sebanyak itu jadi penasaran juga, apa setiap weekend Bromo selalu sepenuh ini? Ternyata kata pemilik kedai kopi yang jadi tempat kami menghangatkan badan, ada kirab obor Asian Games 2018 siang hari nanti dan akan melintasi lautan pasir. Wah, saya sama sekali tak menyangka juga kirab obor sampai ke Bromo. Ini benar-benar keren, apalagi yang jadi pembawa obornya adalah Susy Susanti.
Jadi, kirab obor ternyata telah dimulai sejak 17 Juli 2018 dengan start awal adalah Stadion Nasional Dhyan Chand di New Delhi, India, yang merupakan tuan rumah Asian Games I. Nah, api obor itulah yang kemudian dibawa ke Indonesia dan kemudian dilaksanakan kirab obor melintasi 18 provinsi dan 54 kota di Indonesia. Kirab obor akan berakhir di Jakarta tepat saat peringatan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus.
4. Pembangunan Arena, Infrastruktur, dan Wisma Atlet
Dengan terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah, tentunya banyak sekali persiapan Asian Games 2018 di Indonesia yang perlu segera dilakukan, antara lain dengan menyediakan dana, membangun arena yang layak untuk ajang olahraga skala internasional, menyiapkan infrastruktur mulai dari pembangunan jalan tol, dan wisma atlet tempat para atlet menginap selama mengikuti Asian Games. Memang sih beberapa bangunan sebenarnya telah ada, seperti Stadion GBK, Kompleks Olahraga Jakabaring, dan beberapa lokasi lainnya, namun semua itu mesti direnovasi agar layak untuk digunakan kembali.
Beberapa arena olahraga yang disiapkan menyambut Asian Games 2018, antara lain:
- 80 arena pertandingan dan tempat latihan yang ada di Jakarta, Sumatera Selatan, Banten, dan Jawab Barat.
- Perkampungan Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat, seluas 11 hektar.
- Renovasi GBK, JCC, dan Sriwijaya Promotion Center.
- Memasang sistem pengenalan wajah di stadion untuk mengantisipasi ancaman teror dan menjamin keamanan selama Asian Games 2018 berlangsung.
- Pembangunan velodrome di Rawamangun untuk bersepeda, bulutangkis, futsal, bola basket, dan gulat.
- Fasilitas berkuda di Pulomas.
Apakah hanya itu? Tidak. Yang saya tuliskan tersebut hanya sebagian saja. Masih banyak lagi perbaikan, persiapan, dan renovasi yang dilakukan sehingga Indonesia, khususnya Jakarta dan Palembang, benar-benar menjadi tuang rumah yang akan diakui oleh negara-negara lain yang akan jadi peserta Asian Games.
Oh ya, untuk wisma atlet, pembangunannya dilakukan di lahan yang luasnya kurang lebih 10 hektar lho dan di sana akan ada 7.424 apartemen di 10 menara, yang nantinya akan digunakan oleh para atlet yang bertanding di Asian Games. Fasilitas di sana pun sudah pasti terjamin. Pemerintah Indonesia jelas berusaha memberikan yang terbaik, bagi atlet dalam negeri maupun luar negeri, karena di pundak mereka nanti prestasi dan nama negara mereka berada.
5. Pembukaan Asian Games 2018
Tanggal 18 Agustus 2018 akhirnya tiba dan di hari inilah pesta pembukaan Asian Games 2018. Beberapa hari lalu, saya sudah mendengar bahwa acara pembukaan Asian Games 2018 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno akan spektakuler. Ingin sekali rasanya saya bisa ikutan nonton acara pembukaan. Sayangnya, saya hanya bisa jadi penonton dengan memanfaatkan koneksi internet dan saluran televisi yang tayang secara online.
Benar saja! Acara pembukaan Asian Games 2018 sungguh spektakuler seperti yang sudah digembar-gemborkan banyak media online maupun media cetak. Dari acara pertama hingga akhir, kebudayaan Indonesia merajai panggung. Tidak hanya lagu, namun tarian daerah, kesenian alat musik, bahkan pengenalan pakaian khas daerah. Theme song yang dinyanyikan Via Valen, berjudul Meraih Bintang, bahkan telah diterjemahkan dalam 6 bahasa: Mandarin, India, Korea, Inggris, Arab, Thailand. Ada yang menarik saat Via Valen bernyanyi di panggung, yaitu Pak Jokowi ikut goyang. Cuplikan videonya langsung viral keesokan harinya, bahkan goyangnya Pak Jokowi diberi nama goyang dayung… hahaha.
Menonton acara pembukaan Asian Games 2018, walaupun hanya secara streaming, membuat saya tertawa dan menangis sekaligus. Rasanya bangga sekali sebagai warga negara Indonesia. Indonesia ternyata sungguh mampu menjadi tuan rumah dan telah melakukan persiapan Asian Games 2018 dengan sangat baik.
Satu lagi nih sebelum saya mengakhiri tulisan saya hari ini, selama perhelatan Asian Games ini, main-mainlah ya ke Monas. Di sana ada atraksi lampu dan air mancur yang menari loh. Siapa pun bisa datang dan menikmati keindahannya dengan gratis. Lalu, jangan lupa dukung para atlet kesayangan saat berjuang meraih prestasi yang mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia. Semoga di Asian Games 2018 ini, Indonesia banyak meraih medali emas ya. Aamiin. Terima kasih juga untuk semua pihak yang terlibat dalam persiapan Asian Games 2018 di Indonesia. Kalian luar biasa keren. Salute