Berobat Ke Luar Negeri Itu Memang Perlu atau Hanya Gaya-gayaan?

Home » Kesehatan » Berobat Ke Luar Negeri Itu Memang Perlu atau Hanya Gaya-gayaan?

Berobat agar tubuh kembali sehat dan bisa beraktivitas normal merupakan suatu kebutuhan, apalagi jika keluhan yang dirasakan pasien sudah sangat serius tentu diperlukan penangan medis.

Namun hal yang sering jadi pertanyaan adalah seberapa krusial tempat berobat yang kita pilih? Terus kok banyak ya orang Indonesia yang pilih berobat ke luar negeri? Apa memang kebutuhan atau cuma buat gaya-gayaan?

Memilih Tempat Berobat

Dari hasil survei Medisata Indonesia, startup di bidang medical tourism (wisata berobat), kepada ribuan pasien, menuturkan ada 2 pertimbangan pasien atau keluarga pasien saat pilih tempat berobat, yaitu:

Fasilitas

kebuthan atau prestige? berobat ke luar negeri

Indonesia dengan bonus demografinya, terbentang dari Sabang sampai Merauke. Rumah sakit dengan fasilitas memadai lebih terpusat di pulau Jawa. So, untuk meminimalisir kegagalan dalam berobat misalnya operasi, pasien kadang perlu pergi ke kota besar ini. Namun, perlu diketahui bahwa meskipun sudah ada di kota besar, beberapa fasilitas medis ternyata masih cukup terbatas.

Alat diagnostik yang presisi tinggi seperti MRI, XRay hingga obat radioterapi biasanya hanya tersedia di kota-kota besar saja.

Ada atau tidaknya Dokter yang dituju

berobat ke luar negeri mencari dokter yang bagus

Dilansir dari Bisnis.com, jumlah dokter sebenarnya mencukupi tapi penyebarannya terpusat di pulau Jawa sama halnya seperti fasilitas, tepatnya di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dll. Pasien harus rela pergi jauh-jauh ke kota besar ini untuk mencari dokter yang bisa menangani keluhan mereka.

Namun, ada pula daerah Indonesia yang justru lebih dekat dan gampang ke luar negeri dibandingkan ke kota besar. Contohnya dari Sumatera Utara menuju Penang hanya menghabiskan waktu 45 menit di perjalanan. Sedangkan, kalau ke Jakarta butuh sekitar 2 jam an, jadi lebih dekat luar negeri.

Nah, pasien dari Batam juga demikian, kalau ke Johor cuma naik feri sekitar 1 jam sudah sampai ke Singapura atau johor, Malaysia.

Lalu kalau ada yang tanya, apa perlu sih berobat itu sampai ke luar negeri? Apa cuma buat gaya-gayaan?

Perjalanan berobat ke luar negeri

Rasanya penjelasan di atas sudah menjawab pertanyaan ini. Banyak pasien yang berobat ke luar negeri karena lebih dekat dan fasilitas memadai. Namun tidak bisa dipungkiri, ada saja sekelompok orang yang pilih berobat ke luar negeri agar bisa dibagikan di sosmed. Yang “katanya” biar kelihatan lebih elite.

Kalau sekedar buat gaya-gayaan sebaiknya tunda dahulu karena sampai saat ini virus corona terus menyebar luas, terutama dengan adanya varian omicron. Namun, jika memang untuk keperluan berobat keluar masuk negeri tidak masalah, apalagi bagi pasien dengan kasus parah dan memiliki budget cukup.

Fyi, selain akses lebih dekat dan fasilitas, berikut yang menjadi pertimbangan WNI pergi berobat ke negara lain:

  • Mendapatkan layanan full service dari awal sampai akhir. Pasien yang sudah terdaftar akan dijemput dari bandara menuju ke rumah sakit. Contohnya berobat ke beberapa rumah sakit Malaysia.
  • Tingkat keberhasilan tindakan tinggi.
  • Biaya relatif terjangkau.

Dengan kondisi COVID19 saat ini, pasien harus semakin bijak dalam memilih tempat berobat. Jika butuh rekomendasi untuk pilihan berobat di Malaysia dan Singapura, bisa menghubungi medisata di website www.medisata.com atau WA ke 0813-1441-6950.

Sedang mengikuti pelatihan prakerja untuk meningkatkan skill

About the author

Hobi saya dalam hal kepenulisan menjadikan saya ingin selalu berkarya. Menciptakan ruang blog monicaanggen.com ini bukanlah sesuatu hal yang kebetulan gais. Sit, Enjoy, and Starting Read.. ^_^

40 pemikiran pada “Berobat Ke Luar Negeri Itu Memang Perlu atau Hanya Gaya-gayaan?”

  1. iya mbak, saya juga pernah satu pesawat dengan orang yang akan berobat ke Penang, menurutnya selain karena di Indonesia belum ada dokter pakar yang bisa menangani penyakitnya, dia juga merasa nyaman berobat di rumah sakit itu. salah satu yag bisa menyembuhkan penyakitkan peraasaan bahagia yaa. jadi ya gitu deh, meski jauh dia mau bolak balik untuk perobat ke sana.

    Balas
  2. Kalau bicara ttg pengobatan memang semuanya kembali ke preferensi masing – masih ya mba, tentu saja diimbangi dengan informasi lengkap yg dibutuhkan pasien sebelum mengambil keputusan

    Balas
  3. Kalau soal berobat kayaknya bukan masalah gaya2an, deh. Memang butuhnya fasilitas dan tenaga medis yang lebih bagus, ya

    Balas
  4. Bener banget, kerabatku juga dari Aceh, lebih deket ke Penang kalau berobat. Selain karena dekat, jadwal dokternya juga lebih jelas. Tapi memang selama pandemi memang jadi agak repot karena harus karantina ya….

    Balas
  5. Teringat waktu masih tinggal di Pekanbaru. Banyak yg punya sakit berat lebih memilih berobat ke Melaka (Malaysia) daripada kota lain di Indonesia termasuk Jakarta bila peralatan tak ada di Pekanbaru. Sebab utamanya karena di Melaka, keluarga pengantar juga didampingi untuk cari penginapan. Misalnya kanker sering perlu stay lama di rumah sakit. Beda di Jkt, sudahlah capek nungguin orang sakit, masih pusing cari kos atau kontrakan. Beruntung kalau gabung komunitas yg ada rumah singgah. Tapi yg dr rumah sakitnya sendiri nggak ada.

    Balas
  6. Setuju kak, kalau budget cukup dan memang fasilitas kesehatan di luar negeri lebih bagus serta lengkap kenapa tidak?. Saya sendiri kalah memang budget cukup pasti akan kasih yang terbaik dalam berobat.

    Balas
  7. Menurut pendapat saya, berobat ke luar negeri itu kalau perlu dan mampu ya boleh aja sih. Orang-orang yang berobat ke luar negeri lebih seringnya ke Malaysia dan Singapura karena dekat dengan Indonesia ya, Mbak.

    Balas
  8. Yaampun bener-bener yah, jangan cuman sok-sokan aja berobat ke luar negeri padahal belum tentu memang dibutuhkan, dan sudah maksimal belum berobat di dalam negeri.

    Menarik konsep wisata berobat ini sih, soalnya siapa yang mau juga kudu sakit dulu baru bisa traveling? Tapi bagi penyedia layanan medis ini justru bisa dimanfaatkan dengan apik.

    Balas
  9. Kalau memang penyakitnya yang dokternya tidak bisa menangani di Indonesia, bisa jadi pilihan berobat ke luar negeri. Tapi kalau hanya untuk gaya-gayaan dan sebenarnya dokter di Indonesia pun masih bisa menangani, kenapa nggak memaksimalkan di Rumah Sakit terpercaya ya. Wah ada koneksi untuk berobat di Malaysia dan Singapur mantap makasih infonya mba monic

    Balas
  10. Dari pengalaman saudara saya yg pernah berobat ke luar negeri memang karena adanya full service ini mba, mulai dari kamar menginap, pengobatan, sampai pelayanan yg baik dari dokter itu sendiri yg jadi pertimbangan mereka selama di sana

    Balas
  11. Teman-teman saya yang ada di Batam kalau berobat rata-rata ke Singapore/ Malaysia, selain lebih dekat juga infonya secara fasilitas kesehatan di sana lebih bagus. Apalagi untuk kasus penyakit yang harus ekstra pengobatannya, seperti kanker.

    Balas
  12. Saat sakit tuh keinginan buat sembuh pastinya diinginkan. Nah ketika ada kesempatan berobat keluar negeri dengan tingkat keberhasilan tinggi seperti yang mba sampaikan, tentunya jadi prioritas. Makasih sudah berbagi mba

    Balas
  13. Jaminannya keren banget yaa, kka Monic.
    Tingkat keberhasilan tinggi dengan harga terjangkau ini yang semakin membuat sang pasien dan pihak keluarga semakin optimis. Karena bagaimana pun kesembuhan juga dipengaruhi kepercayaan dari dalam diri.

    Balas
  14. Salah satu berobat alternatif ini ya Kak Mon. Harus dipersiapkan betul-betul segala sesuatunya soalnya jauh dari negeri sendiri.

    Balas
  15. Sepertinya memang Indonesia ini butuh lebih banyak dokter dan persebarannya harus merata ya mbak. Karena ini belum dipenuhi, berobat ke luar negeri memang jadi pilihan yang tepat untuk masyarakat yang tempat tinggalnya memang lebih dekat.

    Balas
  16. Memang sih ada sebagian orang memilih berobat ke luar negeri konon lebih canggih perlengkapan medisnya. Ada pula yang mengatakan dokternya lebih profesional dari pada di Indonesia. Namun kalau hanya untuk gaya-gayaan (pamer) yah ampun deh, hehe…

    Balas
  17. Berobat ke luar negeri, jadi salah satu cara buat menjalankan pengobatan. Pilihan sih.
    Karena memungkinkan ada yang nyamannya berobat di luar, dan ada juga yang inginnya dalam negeri aja.

    Balas
  18. Atasanku di kantor dulu sering banget berobat ke luar negeri
    Paling sering sih pilihannya Singapura
    Kalau kata dia, servicenya bagus trus bisa sekalian jalan-jalan hehe

    Balas
  19. Memang banyak yang berobat ke luar negeri itu memang dari segi fasilitas lebih baik dan dari segi jarak lebih dekat, bukan semata buat gaya²an. Tapi ya ada juga yang sekadar gaya²an, balik lagi ke masing²

    Balas
  20. Selain karena dianggap lebih canggih, tujuan orang berobat ke luar negeri itu karena vibes rumah sakitnya gak kayak rumah sakit. Contohnya di Penang dan Singapore, rumah sakitnya kayak mall katanya. Jadi yang sakit gak berasa lagi berobat tapi lagi jalan-jalan.
    Perasaan bahagia dan juga mindset berobat ke luar negeri pasti akan ditangani dengan sangat baik membuat mereka lekas sembuhnya.

    Balas
  21. Temanya dan sudut pandang tulisan kak Monica ini selalu menarik dan menggigit.
    Rasanya bisa menjadi perenungan tersendiri bagi yang ingin berobat keluar negeri di masa pandemi. Ada banyak hal yang harus menjadi bahan pertimbangan, termasuk dari segi kesehatan sang pangantar dan sang pasien.

    Balas
  22. Kalau memang di dalam negeri tidak bisa mengobati dan punya dana, berobat ke luar negeri nggak ada salahnya ya mbak
    Namanya juga kesehatan, harus diusahakan kemanapun

    Balas
  23. Kemarin sempat wawancara salah satu pasien yang ingin melakukan bayi tabung di luar negeri. Setelah mereka hitung-hitung total biayanya ternyata lebih ekonomis jika memilih untuk melaksanakan programnya di Indonesia. Tetapi memang untuk penyakit-penyakit tertentu banyak juga sih rekan-rekan yang memilih Penang dan Singapura sebagai tempat untuk berobat. Fasilitas yang jauh lebih mumpuni adalah alasan mereka sih.

    Balas
  24. Memang sih, Mbak. Salah satu pertimbangan juga soal jarak dan waktu ya. Karena itu tadi, ada wilayah yang lebih dekat ke negara tetangga dibandingkan ke kota besar dan maju di Indonesia.
    Mungkin ke depannya, rumah sakit bagus di Indonesia harus merata ya, Mbak. Biar berobat di dalam negeri saja.

    Balas
  25. Memilih berobat ke luar negeri tentunya setelah melakukan banyak pertimbangan yah mba. Pastinya dengan fasilitas medis yang lebih lengkap dan teknologi lebih canggih. Apalagi sekarang lebih mudah berobat ke luar negeri dengan biaya terjangkau. So, kenapa engga?

    Balas
  26. Kalau untuk fasilitas memang berobat ke luar negeri ini bisa jadi pilihan ya, Kak Monic. Apalagi kalau budgetnya juga ada dan sudah diperhitungkan dengan baik. Bagi yang berikhtiar untuk sembuh pun bakalan terus mencari ke pelayanan yang paling terbaik. Nah, berobat ke luar negeri salah satunya.

    Balas
  27. Iya sih ya. Jika diperhatikan, memang sih faailitas kesehatan di tanah air masih lebih nampak terpusat di Pulau Jawa, dalam artian ya di kota kota besar saja. Maka lumrah jadinya jika pasien yang jika berobat di dalam negeri akan membutuhkan waktu tempuh yang relatif lebih lama, memilih untuk check up kesehatan di negeri tetangga yang memang lebih dekat. Kebanyakan sih jadinya butuh ya Kak.

    Balas
  28. Banyak yang merekomendasikan berobat ke luar negeri khususnya Malaysia karena emang pengobatannya udah canggih ya, peralatannya juga lengkap. Dokternya juga katanya lebih profesional. Cuma ya sayang aja kalau tujuan berobat ke sana cuma buat gaya2an gitu bukan untul fokus berobat

    Balas
  29. Nah iya, biasanya orang-orang memilih berobat ke luar negeri itu karena alasan fasilitas dan ketersediaan dokter spesialis yang dibutuhkan untuk mengobati penyakit mereka. Jadi lebih mengutamakan kesembuhan pasiennya ya…

    Balas
  30. Bener mbak, kalau emang di Indonesia belum ada alat atau obatnya alternatifnya memang berobat keluar negeri. semoga kita sehat-sehat selalu ya kak

    Balas
  31. Aku jg awalnya berpikir, ini gaya2an doang deh, di Indo kan jg ada. Eh ternyata pas aku googling memang Malaysia dan Singapura ini masuk 20 besar layanan kesehatan yang paling oke di dunia dan cukup terjangkau juga biayanya. Ternyata bener, beberapa kali juga baca2 referensi termasuk soal berobat ke Singapura dan Malaysia lewat mediwisata ini

    Balas
  32. Sebelum memutuskan untuk berobat emang kita harus tahu bener sih tentang kebutuhan pengobatan dan berapa biaya yang harus dikeluarkan. Jadi persiapan sudah ada dan berobat tak sia sia dong

    Balas
  33. Kalau memang ada biaya, berobat kemanapun tak masalah yang penting usaha…
    Ke luar negri pun kalau memang fasilitas dan pelayanan lebih baik, kenapa tidak?

    Balas
  34. Iya ya, kadang aku pun berpikir jika pertimbagan jarak tenpuh dan fasilitas bagi WNI yang tinggal di ujung negri semacam batam begitu tentu memilih keluar negeri baik di malaysia ataupun di singapur. Alasannya karena lebih murah secara biaya pengeluaran.

    Dan aku sepakat jika berobat dalam rangka gaya2an. Ehm sebaiknya jangan. Meski tak ada yg salah jika brubat jika sekalian melakukan perjalanan wisata di daerah tersebut.

    Tapi pandemi tak kunjung usai jika kita sudah tak sabar menahan diri untuk tak pergi2 tanpa urusan yang urgent.

    Balas
  35. kalau memang sudah parah dan ngga bisa diatasi di indonesia, ya gak ada salahnya kak berobat ke luar negeri. liat2 kondisi dulu pastinya yaa.. dah gitu kita juga bisa melakukan perbandingan harga dulu

    Balas
  36. balik lagi sih ya ke personal masing-masing sih ya, ada yg memang ngejar dokter spesialis atau rumah sakit spesialisnya, ada juga yang emang mau pilih rumah sakit bagus agar bisa caesar sesuai tanggal lahir anak yang diinginkan, aku pernah nih bersinggungan langsung sama kasus yang kedua hihi

    Balas
  37. Aku ada temen yang ibunya harus berobat ke luar negeri, emang karena dokter spesialisnya ga ada di Indonesia sih. Menurutku perlu banyak dokter spesialis biar meminimalisir resiko kalo ada pandemi kaya kemaren, jadi susah berobat keluar negeri. kasian jadi.

    Balas
  38. Kalau dibilang, perlu, ya memang harus jika di neegri sendiri fasilitasnya kurang memadai. Tapi kalau dianggap cuma gaya-gayaan?

    Kenapa hak sekalian jalan-jalan kan? Lumayan udah terbang jauh. Sayang ongkos juga hehe

    Balas
  39. Jika memang dirasa perlu dan fasilitas di lokal negara tidak ada
    Ya berarti kebutuhan sih kak menurut aku.

    Nah, apalagi ada solusi nih, save kontak nya ah..

    Balas

Tinggalkan komentar