Istilah anak perantauan baru saya kenal begitu meninggalkan kampung halaman setelah lulus SMP untuk melanjutkan SMA di Malang. Saya memang masuk ke asrama dengan berbagai fasilitas yang tersedia. Meski begitu, uang jajan saya sangat terbatas sehingga saya perlu berhemat. Ketika teman-teman satu asrama pergi nonton bioskop di setiap akhir pekan, saya terpaksa menahan diri. Andaipun bisa ikut pergi nonton, itu saya lakukan sebulan sekali, setelah berhari-hari menabung sisa uang jajan harian. Menginjak kelas dua SMA, saya pernah berpikir cara mendapatkan penghasilan tambahan. Sayangnya di masa lalu peluang kerja sampingan, apalagi untuk pelajar, sangat terbatas. Ketika telah menjadi mahasiswa, kendala yang sama masih saya alami. Kiriman uang saku orang tua terbatas. Saya tak bisa bebas menggunakan uang secara sembarangan. Di saat yang sama, peluang mencari penghasilan tambahan bagi mahasiswa belum tersedia.
Saat ini, teknologi informasi dan internet telah berkembang demikian pesat sehingga banyak sekali peluang yang terbuka lebar dan bisa dimanfaatkan. Tinggal kitanya saja yang harus kreatif memanfaatkan internet secara positif dan menemukan cara mendapatkan penghasilan tambahan, terutama bagi mahasiswa. Lah masa mahasiswa bisa bekerja dan dapat penghasilan tambahan? Kuliahnya gimana? Bisa dong. Ada cukup banyak pekerjaan yang bisa dilakukan mahasiswa di waktu luang dan tanpa mengganggu waktu kuliah. Bahkan dari pekerjaan tersebut mereka bisa mendapatkan uang jajan (penghasilan tambahan).
Bagaimana caranya? Saya kasih bocoran nih ya karena saat ini memang sudah ada cara mendapatkan penghasilan tambahan bagi mahasiswa.
Bergabung dengan ADSvokat Cara Mendapatkan Penghasilan Tambahan bagi Mahasiswa
Pada awal Maret 2018 lalu, ADSvokat, platform yang menghubungkan brand (disebut ADSvertiser) dengan kaum muda pecinta brand (disebut ADSvokator), resmi diluncurkan. Pengagasnya yang kemudian menjadi Chief ADSvokat adalah Daniel Tumiwa yang berkolaborasi bersama tiga rekannya. Platform ini merupakan wadah iklan dengan sistem Out-of-Home (OOH) yang terintegrasi secara digital dan non-digital.
Daniel Tumiwa bersama rekannya menggabungkan peluang dan banyaknya potensi kaum muda yang belum dikembangkan. Di masa sekarang, yang mana banyak anak muda suka selfie di Instagram, merupakan potensi terbaik untuk mengkampanyekan suatu brand. Instagram, maupun media sosial lain, tidak lagi sekadar wadah untuk chatting maupun berinteraksi saja, tetapi sudah bisa dijadikan “tempat” untuk mendapatkan penghasilan tambahan atau uang jajan bagi pelajar dan mahasiswa.
Dengan kata lain, ADSvokat menjadi wadah interaksi simbiosis mutualisme ketika brand membutuhkan brand ambassador bagi produk mereka, sementara para kaum muda membutuhkan wadah untuk menyalurkan potensi yang mereka miliki, sekaligus bisa mendapatkan reward dari pekerjaan yang telah selesai mereka laksanakan.
Untuk saat ini sudah ada kurang lebih 150 ADSvokator yang telah bergabung dari berbagai kampus di wilayah Jabodetabek dan Bandung. Memang ya untuk saat ini hanya mahasiswa yang tinggal di wilayah tersebut yang bisa bergabung. Meski begitu, ADSvokat menargetkan 60.000 mahasiswa lagi yang akan bergabung di platform miliknya ini. Malah nantinya akan menjangkau berbagai kota lain di Indonesia.
Kalau kamu mahasiswa berusia 18+ maka kamu bisa langsung mendaftarkan diri menjadi ADSvokator. Mudah banget kok proses pendaftarannya. Pokoknya unduh dulu aja aplikasinya di playstore, baca syarat dan ketentuannya, penuhi semua ketentuan, dan kamu pun siap menjadi brand ambassador produk favoritmu.
Konferensi ADSvokatXYouth
Tanggal 29 April 2018 lalu, ADSvokat menyelenggarakan konferensi untuk anak muda pertama kalinya sejak mereka diluncurkan pada Maret 2018 lalu. Acara yang menghadirkan Daniel Tumiwa, Andreas Wullur akan berbagi pengetahuan dan pengalamannya di dunia musik, Marvin Suwarso yang punya pengalaman dan pengetahuan luar biasa dalam dunia coaching, dan Edward Suhadi sang pemilik agensi Ceritera ID yang merupakan sosok kreatif, ini diadakan di XXI Epicentrum dan menghadirkan kurang lebih 200 anak muda.
Konferensi ini dibuka oleh Nona Feli yang tampil dengan rambut eye cacthingnya. Setelah menyapa para ADSvokator dengan ceria, ia memanggil Daniel Tumiwa yang adalah Chief of ADSvokat. Pada sesinya, Daniel berbagi pengalamannya bekerja di berbagai perusahaan besar dan ternama, mulai bekerja di MTV hingga OLX Indonesia. Ia juga menceritakan awal mula terbentuknya ADSvokat hingga menjadikan platform ini sebagai wadah bagi anak muda untuk menggali potensi diri, kemudian mengalami sendiri proses learning (belajar), earning (menghasilkan), dan Advocating (advokasi).
“Jangan mau ngerjain sesuatu yang gratisan. Semua yang kamu lakukan harus ada harganya. Agar ‘value’ kamu juga ikut nambah.”
– Daniel Tumiwa –
Pembicara selanjutnya adalah Marvin Suwarso yang mengangkat materi Succesful Mindset. Ia mengatakan, “Kunci sukses itu mudah dibuat, asalkan kalian tahu apa yang ingin kalian capai. Jika alasan untuk mencapai sukses itu belum ada, sebaiknya jangan memaksakan diri memilih passion.”
“Setiap proses pencapaian tujuan harus melibatkan emosi yang kuat dan tulus. Karena ini yang membuat suatu karya menjadi luar biasa.”
– Marvin Suwarso –
Sementara Edward Suhadi yang merupakan fotografer ternama dan pemilik agensi Ceritera ID berbagi mengenai Sukses Itu Milik Orang Kreatif dan Kritis. Menurutnya, kebanyakan orang masih salah dalam memahami makna kreatif dan masih banyak yang beranggapan orang dengan pakaian yang aneh atau punya gaya aneh itu adalah orang kreatif.
“Padahal kreatif adalah kemampuan untuk menghubungkan dua hal yang tadinya sama sekali tak berkaitan. Dan caranya benar-benar fresh alias nggak grandma-grandma also know.”
– Edward Suhadi –
Acaranya keren banget. Sesi berbagi pengetahuan yang merupakan visi dan misi ADSvokat menyelenggarakan konferensi ADSvokatXYouth ini memang untuk memberikan pembelajaran, ilmu yang belum tentu bisa didapatkan di bangku kuliah. Sayangnya, saya sudah harus meninggalkan studio karena ingin berbincang santai dengan Pak Daniel Tumiwa dan dua rekannya. Banyak sekali pembahasan yang kami lakukan, yang sebagian besar telah saya tuliskan di bagian awal tulisan ini. Pada akhirnya semua orang bisa berkarya dan menemukan cara mendapatkan penghasilan tambahan termasuk para mahasiswa. Dengan adanya platform yang peduli dengan kaum muda ini patutlah diapresiasi dan didukung.
Makin luas aja peluang bagi anak muda akrh ya kak.slama mereka kreatif dan enerjik
Main medsos pun bisa raup rupiah.mau kuliah lagi ah biar bisa nyoba :))
Sekarang jangan sampe ada alesan lagi mahasiswa ga punya duit di akhir bulan hihi…