Tips 30 Hari Menulis Nonfiksi (6): Dari Mind Mapping Jadi Outline

Home » Tips Menulis » Tips 30 Hari Menulis Nonfiksi (6): Dari Mind Mapping Jadi Outline

Pada pembahasan sebelumnya, Bermain dengan Mind Mapping, kita sudah belajar bagaimana mengumpulkan ide-ide yang berserakan, kemudian mengelompokkannya pada peta pikiran yang kita buat. Karena saat membuat mind mapping hanya menggunakan satu kata atau frasa pastilah kita masih kesulitan untuk mengembangkannya. Jadi apa yang perlu dilakukan? Simak ya cara mengubah ide-ide dari mind mapping jadi outline berikut ini.

Dari Mind Mapping Jadi Outline

Apa itu outline? Ah, saya tak perlu mengulasnya panjang lebar di sini ya. Kamu bisa langsung intip tulisan saya saja yang khusus mengulas mengenai Memanfaatkan Outline untuk Menyelesaikan Naskah. Khusus di tulisan ini, saya hanya akan membahas cara mengubah ide-ide yang sudah terkumpul pada mind map menjadi satu outline utuh yang siap dikembangkan.

Apakah proses membuat mind mapping jadi outline ini penting dilakukan? Ini tergantung kebutuhan tiap-tiap orang sih. Beberapa penulis ada yang sangat bergantung dengan outline atau kerangka karangan, namun ada pula penulis yang sama sekali tak membutuhkan outline.

Namun sebagai seseorang yang sangat bergantung pada outline, saya pribadi mengakui manfaat outline yang sudah terbukti membuat saya jadi lebih produktif menulis. Outline menjadi kompas (petunjuk arah) yang membantu saya untuk tetap fokus pada topik-topik utama yang perlu dikembangkan sehingga tulisan saya tak melebar ke mana-mana. Selain itu, outline juga membantu saya untuk berpikir secara sistematis, runut, dan tertata dengan baik.

Beberapa syarat yang perlu diperhatikan saat membuat outline, antara lain:

  1. Gagasan atau ide dalam outline harus jelas dan hanya mengandung satu gagasan.
  2. Gagasan atau ide harus dapat disusun secara logis, kalau perlu dikelompokkan pada poin utama yang berhubungan.
  3. Gunakan simbol-simbol yang konsisten antara bab, subbab, atau poin penjelasan berikutnya.
  4. Pembuatan poin-poin pembahasan dalam outline harus memiliki tujuan yang sama, yaitu berhubungan erat dengan tema utama pada poin yang dimaksud.
Dari Mind Mapping Jadi Outline
Dari Mind Mapping Jadi Outline

Cara Mengubah Mind Mapping Jadi Outline

Sekarang perhatikan contoh mind mapping yang saya sertakan dalam pembahasan ini. Ketika bermain dengan mind mapping, kita menuangkan semua ide yang muncul tanpa memikirkan urutannya sama sekali. Ide-ide tersebut baru kita kelompokkan dan urutan menjadi bab dan subbab saat kita membuat outline. Hal pertama dan paling mudah, urutkanlah pembahasan dari yang paling mendasar, lalu sertakan permasalahan yang sesuai, sekaligus sertakan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Mari kita mulai:

Tema utama saya jadikan judul dan berada di tengah-tengah peta pikiran (mind map), yaitu OUTLINE. Tiap cabang adalah BAB. Urutkan bahasan tiap bab ini agar mudah dipahami pembaca. Berdasarkan contoh mind map, maka ada 5 bab, yaitu:

  1. Kenali
  2. Persiapan
  3. Mind Map
  4. Outline
  5. Kembangkan

Sekarang mari perhatikan kembali gambar Mind Map di atas. Di tiap cabang ada ranting-rantingnya, kan? Nah, ranting-ranting itu adalah SUBBAB. Jika diuraikan maka akan terlihat seperti berikut:

Pada Bab: Kenali, terdapat subbab:
– Apa
– Manfaat
– Fungsi
– Pendapat

Pada Bab: Persiapan, terdapat subbab:
– Tema
– Judul
– Alat
– Sasaran

Pada Bab: Mind Map, terdapat subbab:
– Apa
– Manfaat
– Latihan
– Tokoh

Saya tak perlu menguraikan lebih lanjut kan? Kamu pasti bisa meneruskan apa saja subbab yang akan ada pada bab selanjutnya. Apakah setelah kita susun seperti tadi sudah bisa disebut outline? Belum! Karena outline yang baru saja kita uraikan tadi masih mentah dan tetap akan sulit mengembangkannya.

Jadi bagaimana?

Sekali lagi perlu dipahami, pembuatan outline sangat bergantung pada penguasaan kita terhadap tema dan materi yang akan kita tulis. Kalau kita menguasai materi-materi pendukung yang berkaitan dengan tema, kita akan lebih mudah dan cepat saat membuat outline. Jika masih dalam tahap membuat outline saja kita kesulitan, artinya kita belum benar-benar menguasai materi yang hendak kita tulis. Sebaliknya, dengan penguasaan materi yang baik maka proses membuat outline jauh lebih mudah.

Outline mentah yang tadi sudah kita susun berdasarkan poin-poin dari mind map perlu dikembangkan lebih lanjut untuk membentuk satu gagasan utuh, kalau perlu lengkapi pula dengan deskripsi pendukung. Ambil ide-ide yang sesuai, tambahkan jika perlu, dan singkirkan ide-ide yang tak berhubungan dengan gagasan utama yang hendak kita angkat.

Coba lihat lagi bab-bab yang sudah kita susun sebelumnya, kemudian bandingkan dengan outline yang sudah jadi berikut ini. Perhatikan ya kalimat seperti apa yang saya tuliskan untuk membentuk satu gagasan utuh.

Mind Mapping Jadi Outline
Outline Bab 1 dan Bab 2
Dari Mind Mapping Jadi Outline
Outline Bab 3
Dari Mind Mapping Jadi Outline
Outline Bab 4

Setelah memperhatikan perubahan dari mind map, ke outline awal, kemudian menjadi outline utuh, apa yang kemudian terlintas dalam pikiran kamu? Ya, ada cukup banyak perubahan, baik dalam penggunaan kata maupun perubahan susunan. Kita boleh kok mengubah urutannya agar terlihat lebih sistematis dan demi mudah dipahami. Selain itu, ide yang awalnya hanya satu kata perlu juga dituliskan dalam satu kalimat yang menggambarkan satu gagasan utuh. Tujuannya agar kita semakin jelas apa yang perlu kita tulis pada bab dan subbab tersebut.

Nah, ini sedikit cara mengubah ide-ide dari mind mapping jadi outline. Ingin tahu lebih banyak mengenai cara mengembangkan mind mapping menjadi outline? Kebetulan saya pernah pula menerbitkan buku yang berjudul 9 Langkah Cepat Selesaikan Outline Tulisan Fiksi dan Nonfiksi. Pada buku tersebut saya juga menyertai banyak contoh outline serta latihan-latihan yang akan membantumu membuat outlinemu sendiri.

Sedang mengikuti pelatihan prakerja untuk meningkatkan skill

About the author

Hobi saya dalam hal kepenulisan menjadikan saya ingin selalu berkarya. Menciptakan ruang blog monicaanggen.com ini bukanlah sesuatu hal yang kebetulan gais. Sit, Enjoy, and Starting Read.. ^_^

17 pemikiran pada “Tips 30 Hari Menulis Nonfiksi (6): Dari Mind Mapping Jadi Outline”

  1. Ping-balik: Asik Tanpa Toxic Bersama Natsbee Honey Lemon
  2. Baca artikel Kak Mon berasa mengingat kembali saat kuliah dan juga saat kerja dulu. Karena dulu kerja di bagian corporate startegy jadinya kami sering banget buat mind mapping untuk company dan harus dideploy jadi outline agar lebih mudah saat eksekusi atau dideploy ke berbagai divisi.

    Dan saat menjadi seorang penulis konsep ilmu itu bisa kita apply juga ya ke plan tulisan kita, agar lebih terperinci dan terencana step by stepnya. ga kepikiran nerapin ini ke rencana saya yang pengen nulis buku tentang perjalanan. Yang kadang masih suka bingung harus mulai dari mana, terima kasih idenya kak Mon. Ga kepikiran nerapin ini sebelumnya. Malah fokus ke hal-hal teknisnya

    Balas
  3. Aku nggak pernah kepikiran bikin outline dari mind mapping 😯 ini keren juga sih bisa dicoba siapa tahu lbh encer drpd ngelist biasa hehe
    Setujuu aku dulu nulis asal aja nulis tanpa outline dan keliatan bgt jd ngalur ngidul 🤣 skrg bikin outline wajib bgt kalo mau nulis hihi

    Balas
  4. Iya sih ya.. Memang menulis hal yang kita kuasai itu terasa lebih mudah.

    Saat kita bikin mind mapping udah kebayang tentang apa saja.

    Terus berkembang jadi outline pun lebih mudah.

    Balas
  5. Beberapa kali baca tips dan langkah-langkah dari mba mon, termasuk mind mapping ini, membuat aku jadi pengen kembali membuat novel. Nyari ide lagi ah.. Novel apa yang aku buat nanti.

    Balas
  6. Kalau ditilik lebih lanjut mirip-mirip kayak waktu bikin skripsi ya mbak Mon.
    Dan bisa juga nih dipakai buat jenis tulisan lainnya, karena walau bagaimanapun menulis itu asiknya pakai outline

    Balas
  7. Hal baru lagi nih buat saya tentang mind mapping ini. Masih banyak kurang paham tapi pasti semangat dan senang belajar melalui artikel ini.

    Balas
  8. Noted banget mbak Mon, menguasai tema ini penting dan pastinya jadi lebih memudahkan dalam menulis karena kita udah paham betul apa yang mau kita tulis

    Balas
  9. Kalau udah menguasai materi itu cukup mudah bikin outline. Biasanya saya bikin oret-oretan dulu. Nulis pokok-pokoknya. Terus kalau mood bagus lanjut nulis 😂

    Balas
  10. Iyaaaa, pengen tahu lebih lengkapnya dan mau praktik langsung kak Monn. otw beli bukunya kak Mon nyari dulu di ecommerce mudahan masih ada wkwk
    Noted judul : 9 Langkah Cepat Selesaikan Outline Tulisan Fiksi dan Nonfiksi.

    Balas
  11. Sebenarnya dari mindmap, outline hingga menjadi satu bab utuh ini membutuhkan waktu yang gak sebentar juga merangkaikan ide demi ide hingga terkumpul dalam sebuah buku yang bisa kita baca dengan nikmat.
    Suka banget, ilmunya kak Moon dalam menulis.

    Berkah selalu, kak Moon.

    Balas
  12. Mba mon saya jadi penasaran, mba belajar mengenai kepenulisan dimana mba? mba udah pro banget nih sampai berhasil jadi penulis buku. menginspirasi mba. btw saya baru ngeh penggunaan minp mapping ini setelah mba kasih contoh, saya jadi kebayang pengen nyobain juga. saya perlu baca juga artikel sebelumnya nih yang Bermain dengan Mind Mapping. bookmark dulu ah, hehe.

    Balas
  13. Wah jadi belajar lagi deh saya setahap membuat buku solo. Saya masih terbata-bata banget karena draft-nya butuh referensi yang pas buat diikutkan sebagai daftar pustaka.

    Balas
  14. dulu waktu sekolah nggak asing dengan namanya kerangka tulisan
    pas udah bikin blog sendiri malah jarang bikin outline
    kadang bikin itupun untuk artikel artikel tertentu dan aku merasa bakalan panjang nulisnya, jadi aku bikin coret-coretannya dulu, biar nantinya waktu eksekusi nggak kemana-mana ceritanya
    kadang juga pernah waktu bikin outline kayak mentok ide gitu, mungkin bisa juga aku nggak menguasai tema yang akan aku tulis, dan kurang referensi pastinya

    Balas
  15. Sebenarnya endk banget nulis pakai outline gini. Pernah ngelakuinnys tapi nggak konsisten. Biasanya cuman saya tulis ide dan sub judulnya saja. Terus nulis.

    Balas
  16. Wah iya pakai outline jadi lebih jelas arah dan tujuannya. Aku biasanya gak pakai outline jadi tulisannya gak beres-beres mba. Noted juga tips mengubah dari mind map jadi outline tulisannya. Auto catetin ini ilmunya

    Balas
  17. Waaah saya jarang sekali pakai outline saat menulis Mbak Monic. Padahal sebenarnya jadi terstruktur dan bagus ya tulisannya kalau pakai outline. Kapan-kapan saya coba bikin outline gini biar bahasan gak keluar kemana-mana.

    Balas

Tinggalkan komentar