Musik adalah bahasa universal yang banyak digunakan untuk menyampaikan aspirasi, menyembuhkan, bahkan menjadi pemersatu berbagai perbedaan. Saya salah satu pecinta musik dan tak bisa hidup tanpa musik. Pokoknya harus ada musik dalam hari-hari saya, terutama saat menulis naskah-naskah untuk buku saya. Jadi ketika saya melihat banner kalau detik.com akan menyelenggarakan acara d’Hot Music Day 2018 secara live dan streaming selama 11 jam, saya buru-buru mendaftarkan diri. Saya harus hadir di acara ini. Faktanya, bukan 11 jam detik.com dan detik.hot menyelenggarakan acara keren ini. d’Hot Music Day Detikcom sukses 13 jam streaming rayakan Hari Musik Nasional.
Kok bisa 13 jam sih? Molor nih pasti. Ya, kan? Eits, tunggu dulu. Begini nih ceritanya.
Hari Musik Nasional
Dari banyak referensi yang saya dapatkan disebutkan kalau pemilihan tanggal 9 Maret sebagai Hari Musik Nasional karena bertepatan dengan hari lahir Wage Rudolf Soepratman, komponis besar Indonesia, yang telah menciptakan lagu Indonesia Raya pada 1924. Kemudian saat pemerintahan BJ Habibie, usulan untuk menentukan Hari Musik Nasional telah diajukan, namun kemudian penetapannya baru dilakukan di masa pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono dengan keluarnya Kepres No. 10 Tahun 2012. Sejak saat itulah, 9 Maret menjadi Hari Musik Nasional yang mulai tahun 2018 ini akan terus dirayakan sebagai apresiasi bagi para pemusik Indonesia.
Detik.com tak mau ketinggalan tentunya, karena sebagai salah satu media online papan atas, detik.com juga banyak bersinergi dengan para pemusik Indonesia untuk terus menebarkan semangat berkarya secara positif. Untuk itu, 9 Maret 2018 kemarin, Detik menyelenggarakan d’Hot Music Day 2018 sebagai wujud dukungan dan apresiasi atas karya-karya pemusik tanah air. Cukup banyak artis yang berpartisipasi dalam acara ini, mulai dari para pemusik pendatang baru, hingga pemusik sekelas Armand Maulana, Mulan Jameela, bahkan Bams. Oh ya, tak ketinggalan, ada 3 menteri dan wakil gubernur Jakarta, ikut menyumbangkan suara dalam acara ini. Ngomong-ngomong, suara ketiga menteri kita ini keren juga lho.
d’Hot Music Day 2018d’Hot Music Day 2018 yang Meriah dan Pecah Banget!
Saya sudah tiba di Kuningan City Mall sekitar jam 8 pagi. Sengaja sih. Karena lebih baik datang kepagian daripada terlambat, kan? Setibanya di sana, para panitia masih persiapan, jadi saya dan beberapa teman menunggu di salah satu gerai kopi, ngopi pagi sambil ngobrol seru. Sekitar pukul 10 pagi, akhirnya kami semua sudah boleh memasuki ruangan yang ada di ground floor. Kami registrasi dulu di meja yang telah disediakan. Suasana ruangan khas Detik banget. Banyak spot-spot foto keren. Puas berfoto, kami pun mengambil tempat di depan panggung.
Tak lama kemudian dua host yang menjadi pembawa acara, Hanum dan Ibeth naik ke panggung dan memulai obrolan seru, disusul naiknya Hi Friday yang menjadi band pembuka acara d’Hot Music Day 2018. Band yang terdiri dari Bintang (vokalis, gitar), Nico (bass), Seno (drum), dan Decky (backing vocal) melantunkan Bayang Masa Lalu, kemudian membawakan juga lagu Noah, Satu Hati. Penyanyi berikutnya berturut-turut tampil di panggung dan membuat seluruh penonton ikut bernyanyi dan bertepuk tangan. Beberapa penyakit berikutnya yang tampil ada Ify Allysa, Angela Vero, Yakop, Vidi Aldiano, Ayudia & Dito, Nadia Fatira, Ardhito Pramono, Badai Romantic Project, dan banyak lagi. Semua penyanyi tampil maksimal. Setiap pergantian penyanyi, bagian setting panggung akan naik dan membantu penyanyi/band menyiapkan alat musik. Ini sedikit memakan waktu, namun tak terlalu menganggu sih karena kedua host cantik pintar sekali memancing obrolan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada bintang tamu.
Grup Pendatang Baru yang Unik Tapi Ciamik
Ada satu grup yang menarik perhatian saya dengan penampilan anggota grupnya dan lagu-lagu yang mereka nyanyikan. Nama grupnya, Nonaria, dan terdiri dari Nesia (sner/vokal), Yashintha Pattiasina (biola) dan Nanin Wardhani (Akordeon). Beberapa judul lagu yang mereka bawakan, antara lain Maling Jemuran, Sayur Labu, Antri Yuk, dan Aksi Kucing. Lirik di dalam lagu-lagu mereka lucu sekali. Penampilan mereka juga mengingatkan saya pada penampilan penyanyi zaman tahun 1960-an.
Grup Ojol Bernyanyi Bersama Para MenteriGrup berikutnya adalah Geng Ojol feat Eka Gustiwana. Grup musik yang satu ini terdiri dari para pengendara ojek online yang mengenakan atribut dari perusahaan ojek tempat mereka bekerja, yaitu Gojek, Uber, dan Grab. Mereka adalah Reza, Opik, Dian, dan Dicky. Lagu-lagu yang mereka ciptakan dan sudah cukup terkenal di publik, yaitu Menjemput Rezeki dan Jangan Dicancel. Bahkan mereka juga menyanyikan lagu Pergi Pagi Pulang Pagi dengan mengajak Pak Ganjar Prawono. Lagu terakhir menjadi pesan yang sebenarnya mewakili isi hati para pengendara Ojol di seluruh Indonesia nih. Coba deh baca cuplikan lirik lagu tersebut.
Ku sudah dekat, malah di-cancel
Dibilang lama, alamatnya salah
Ku sudah sampai, GPS-nya keliru
Tak masalah semangatku takkan pudar
Menunggu lama, kami tak masalah
Tujuan jauh, kami tak masalah
S’gala tantangan akan kami hadapi
Asal jangan di-cancel
[Chorus]
Jangan di-cancel, jangan di-cancel
Hujan panas kami tetap setia mengantar
Jangan di-cancel, b’ri lima bintang
Kami doakan bapak-ibu kakak-adik sehat bahagia
Ramai orderan, kami syukuri
Sepi orderan, kami tetap sabar
Selama kita di jalan yang benar
Santai saja rejeki Tuhan yang atur
Dua grup lagi nih yang membuat saya dan beberapa penonton di sekitar saya bertepuk riuh adalah Talkback Band feat Elek Yo Band. Talkback terdiri dari tiga penyanyi yang sekaligus main gitar. Mereka diberi Tuhan kelebihan dalam bermain musik dan bernyanyi meski mata tak mampu melihat. Suara mereka merdu banget. Dan penampilan mereka menjadi semakin lengkap ketika tiga menteri yang tergabung dalam Elek Yo Band (Basuki Hadimuljono – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hanif Dhakiri – Menteri Tenaga Kerja, Budi Karya Sumadi – Menteri Perhubungan), juga tampil Triawan Munaf (Kepala Bekraf), dan Pak Ganjar Prawono.
Orkes Musik Pancaran Sinar Petromax juga tampil energik meski usia mereka sudah tak lagi muda. Musik-musik dengan genre semi dangdut (menurut teman saya begitu, tapi kalau menurut saya kok lebih seperti musik campur sari ya… heheh) mengajak semua penonton bergoyang seru. Salah satu pemain musik PSP ada yang kocak banget, mengundang tawa, dan jadi pengen lihat ke arah dia terus. Saya lupa namanya. Tapi mungkin jika lain kali berkesempatan menonton penampilan mereka lagi, saya pasti akan langsung mengenali pemain musik yang kocak ini.
Kenangan Tak Terlupakan di Perayaan Hari Musik Nasional d’Hot Music Day 2018
Hal tak terlupakan dan membuat saya susah move on selama beberapa hari setelah menonton acara d’Hot Music Day 2018 adalah saya berkesempatan menonton Fade2Black dan Armand Maulana, bahkan bisa berfoto dengan kedua bintang favorit saya sejak masa remaja ini. Kang Armand, makin lama makin oke banget penampilannya (makin ganteng juga… hahaha).
Tadinya pengen banget berfoto berdua saja, tapi beliau sedang terburu-buru untuk tampil di acara selanjutnya yang ada di Kokas, sementara teman-teman media yang ingin wawancara pun sudah terlihat tak sabar, ya wislah saya mengalah. Bisa berfoto beramai-ramai dengan teman-teman blogger saya sudah senang banget kok. Sementara Fade2Black ini humble banget. Seusai memberi penampilan terbaik dipanggil dan menyanyikan lagu terakhir berjudul Ya Sudahlah, yang merupakan lagu hits mereka beberapa tahun silam, mereka melayani sesi foto bersama dengan sabar. Mengejutkannya lagi, begitu saya posting foto bersama mereka di Instagram dan tag mereka, eh saya dapat balasan. Kebayang kan senangnya dikomen penyanyi favorit?
Semakin malam acara d’Hot Music Day 2018 ini semakin panas. Mulan Jameela dan Virzha juga ikut memanaskan panggung, begitu pula Bams yang tampil beda. Akhirnya band penutup pun hadir dan jadi pamungkas malam itu, NEV + Dhea. Seluruh penonton mau tak mau ikut bergoyang, apalagi Dhea dengan santainya turun dari panggung dan ikut bergoyang bersama penonton. Tak cukup sampai di situ, pentolan NEV juga ikut turun dan bernyanyi bersama. Wow banget deh pokoknya. Acara berakhir sekitar pukul 12 tengah malam. Saya dan dua teman blogger yang tersisa ikut sesi foto bersama penonton dan tim Detik. Dan sesaat sebelum kami meninggalkan ruangan, salah satu panitia d’Hot Music Day 2018 mengumumkan kalau acara ini gagal mencapai angka 11 jam, tetapi sukses live music dan streaming selama
13 JAM!
Semoga acara perayaan Hari Musik Nasional tidak hanya berlangsung tahun ini, ya, karena saya yakin para pemusik Indonesia yang keren-keren ini pastilah terus berkarya. Mari kita hargai karya anak bangsa dan kita tunggu pula d’Hot Music Day selanjutnya.
Mba Monicaaaa, duuuh 13 jam kita bertahan di acara ini. hahahaha
Tapi asli seru ya, makin malam musiknya makin asyik buat goyang-goyang hahaha
Semoga tahun depan ada lagi nih DHot music day supaya kita bisa seru-seruan bareng lagi ya Mba 🙂
Aku suka Yakop! Yakop jenius. Kalau NonaRia udah tau duluan.
Ah ya Om PSP top bangetlah padahal udah opa opa, bikin yang muda jadi semangat.
Penampilan para musisi yang seru, ikutan bergoyang dan menikmati lagu-lagu asyik. Salut bisa sampai 13 jam menikmati musik-musik yang seru karya musisi Indonesia.
Mbak Momon, senang banget aku diajak ke acara ini. Asli bahagia. Nyanyi-nyanyi, goyang-goyang (jari kaki).
Semoga acara D’Hot Music Day ini bakal terus diadain tiap tahun. Semoga tahun depan kita diajak lagi. Dan semoga ada Sheila on 7-nya hahahahahahaha