Pada tulisan saya sebelumnya, saya telah mengulas tentang Mengenal 6 Jenis Kanker pada Anak. Nah dari keenam jenis kanker tersebut, saya akan mengulas salah satu diantaranya yang akhir-akhir ini banyak diderita anak-anak di Indonesia, bahkan dari cukup banyak kasus berakhir dengan kematian akibat orangtua terlambat mengenali gejalanya.
Mengenal Leukemia Kanker Pada Anak
Leukemia atau kanker darah adalah jenis penyakit kanker pada anak akibat sumsum tulang memproduksi sel darah merah dalam jumlah yang berlebihan sehingga sel darah putih masuk hingga ke darah perifer atau darah tepi.
Secara teoritis, sumsum tulang yang terletak di bagian dalam tulang nerupakan “pabrik” yang memproduksi sel darah merah, darah putih, dan keping darah. Dalam kondisi normal, tubuh manusia akan dengan sendirinya memberi tanda pada sumsum tulang kapan harus memproduksi sel darah putih kembali. Namun jika terserang penyakit Leukemia maka tanda yang seharusnya ada malah tak terbaca sehingga produksi sel darah putih terjadi terus menerus hingga sangat berlebihan. Dalam jumlah tak terkendali, sel darah putih akan mengganggu fungsi sel darah termasuk sel tubuh manusia lainnya.
Penyebab dan Gejala Leukemia
Sama seperti penyakit kanker pada anak lainnya, penyebab Leukemia masih belum diketahui secara pasti, namun dari banyak penelitian penyakit ini ditenggarai terjadi karena adanya mutasi gen, kelainan kromosom, paparan polusi dan paparan radiasi selama masa dalam kandungan, asap rokok (dari orangtua yang merokok), dan sebagainya.
Selain itu, ada pula penelitian yang menyebutkan bahwa setiap manusia yang lahir memang ada yang sudah membawa sel/gen kanker. Nah sel yang telah ada itu bisa jadi aktif kalau pola hidup dan pola makan harian yang dilakukan kurang sehat. Itu sebabnya, banyak sekali referensi kesehatan yang menyebutkan penting untuk mengajari anak sedini mungkin mengenai pola dan gaya hidup sehat agar terhindar dari penyakit kanker.
Untuk gejalanya, Leukemia kanker pada anak sering kali menunjukkan gejala awal yang mirip dengan penyakit lain, seperti:
- Anak sering rewel dan sulit makan karena napsu makannya mengalami penurunan.
- Wajah anak terlihat pucat, terjadi perubahan perilaku, tampak lemah.
- Demam tanpa sebab yang jelas dan dalam kondisi tertentu mengalami kejang hingga kehilangan kesadaran.
- Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening, yang diketahui setelah melakukan pemeriksaan medis.
- Terjadi perdarahan pada kulit (muncul memar/lebam tanpa sebab) atau pendarahan spontan.
- Pembesaran buah zakar pada anak lelaki.
- Nyeri tulang yang biasanya terjadi pada anak yang mulai bisa berjalan, kemudian tiba-tiba tak mau lagi berdiri/berjalan dan lebih senang digendong.
Pengobatan
Cara pengobatan kanker darah atau Leukemia pada anak ini hanya bisa ditentukan setelah melewati pemeriksaan medis (ditentukan dokter) dan tergantung pada kondisi yang dialami anak, apakah masih stadium awal ataukah sudah stadium lanjut. Biasanya pengobatan yang dilakukan adalah kemoterapi atau dalam kondisi yang sudah stadium lanjut maka akan dilakukan transplantasi sumsum tulang belakang.
Jika masih ada banyak kekurangan pada tulisan berjudul Mengenal Leukemia Kanker Darah Pada Anak, Gejala, dan Pengobatan Leukemia di artikel saya ini, mohon maaf dengan sangat ya, namun sedikit informasi ini semoga bisa membantu para orangtua untuk lebih perhatian pada kesehatan anak. Penyakit kanker bukan penyakit main-main, semakin kita bisa mencegah atau mengenali gejalanya dengan lebih cepat maka pengobatan yang dilakukan pun bisa membawa hasil yang lebih baik.
Cara hidup sehat dan makan sehat memang kunci untuk mencapai hidup sehat. Seharusnya, semua orang tua dibekali pengetahuan tentang cara hidup sehat, baik untuk dirinya atau anak-anaknya, terutama pada pertemuan ibu-ibu di wilayah RT.
Pertemuan ibu-ibu di suatu RT selalu dihadiri. Acara itu juga perlu diisi tentang kesehatan. Bukan sekadar arisan. Tentu saja, harus ada ibu yang mempelopori. Syukur jika di wilayah RT atau RW ada dokter atau bidan. Bisa menjadi pelopor atau penggeraknya. Semoga anak-anak Indonesia makin sehat.