Outline adalah kerangka karangan, mind map, atau peta yang memandu penulis untuk menyelesaikan tulisan dengan lebih mudah. Langkah mengembangkan outline menjadi deskripsi bisa dengan melihat contohnya secara langsung di artikel ini. Baca, yuk.
Mengingat Kembali Tentang Outline dan Mind Map
Sebelum kita membahas tentang Mengembangkan Outline Menjadi Deskripsi Perbab, mari ingat-ingat kembali pembahasan pada seri 30 Hari Menulis Nonfiksi di tulisan saya sebelumnya, yaitu Dari Mind Mapping Jadi Outline.
Berdasarkan pengalaman saya, akan lebih mudah menyelesaikan tulisan kalau kamu membuat dulu deskripsi dari setiap poin yang ada di dalam outline. Tujuannya, agar kamu punya gambaran menyeluruh, apa nih yang mau kamu jelaskan pada poin tersebut.
Mengembangkan Outline Menjadi Deskripsi Perbab
Pertanyaan dasar ketika mau mengembangkan outline menjadi deskripsi perbab adalah, โapa yang harus saya tulis di setiap bab?โ Maka sambil memikirkan jawaban atas pertanyaan tersebut, kamu harus mencoba mengembangkan setiap poin menjadi satu paragraf pendek.
Paragraf tersebut harus mampu menjelaskan keseluruhan isi bab. Minimal pada bagian ini, kamu juga sudah memasukkan data atau referensi yang mau kamu gunakan dalam tulisan.ย Agar lebih mudah, perhatikan cuplikan outline yang saya sertakan di sini. Ini adalah outline awal dari Buku 9 Langkah Cepat Selesaikan Outline Tulisan Fiksi dan Nonfiksi.
Di outline ini, saya mengambil rancangan Bab.3 dan Bab. 4. Di dalam tiap bab ada point-poin lagi yang disebut sebagai sub-bab. Tujuan dari penggunaan sub-bab, antara lain:
- Memecah satu tema besar menjadi beberapa tema kecil yang masih berhubungan.
- Memudahkan proses penjabaran tulisan.
- Memudahkan proses penulisan dan tidak membuat lelah.
- Tulisan menjadi lebih fokus hanya pada satu tema utama.
- Agar isi tiap bab tidak terlalu panjang dan bisa lebih mudah dipahami pembaca.
Cara Membuat Deskripsi untuk Setiap Poin dalam Outline
Lalu bagaimana caranya membuat deskripsi perbab untuk tiap poin yang ada di outline?
Coba lihat pada contoh outline di atas. Pada Bab.3, judul babnya adalah Mind Map Penting Dalam Proses Pembuatan Outline. Di dalam bab ini saya menyertakan 7 poin sub-bab untuk mendukung tema besarnya, yaitu mengapa mind map penting dalam pembuatan outline?
Masih bingung? Ya, udah, langsung saja lihat contohnya di bawah ini, yuk:
1. Apa Itu Mind Map?
Jelaskan pengertian map map sebagai cara kreatif mencatat ide dan memetakan pikiran. Referensi lihat di buku Tony Buzan dan buku Michael Michalko penulis buku Cracking Creativity. Buat kesimpulan secara sederhana dari pengertian yang sudah ada mengenai pengertian mind map.
2. Kenapa Mind Map Penting Dipelajari?
Sebutkan beberapa manfaat pembuatan mind map dalam proses kreatif, seperti memancing ide-ide baru, untuk mengingat saat mempelajari sesuatu, memudahkan pemetaan data dan pikiran, menemukan hal-hal baru yang sebelumnya tak terpikirkan, dan sebagainya. Coba cari referensi lebih lanjut dari bukunya Tony Buzan dan Michael Michalko.
3. Tokoh-tokoh Dunia yang Menggunakan Mind Map
Adakah tokoh-tokoh dunia yang juga menggunakan mind map dalam proses kreatif mereka? Siapa saja? Apakah Albert Einstein, Darwin, J.K Rowling, Bill Gates? Cari referensi dan data lengkapnya.
4. Tujuh Langkah Membuat Mind Map ala Tony Buzan
Jelaskan secara lengkap tujuh langkah membuat mind map seperti yang diajarkan Tony Buzan dalam bukunya dan bagaimana menerapkan setiap langkah-langkah tersebut.
5. Mind Map Buku Ini
Ajukan contoh mind map dari buku yang sedang dibuat sebagai gambaran. Cukup 1 image yang bisa menjelaskan semuanya.
6. Latihan 1 โ Mind Map Pertamaku
Halaman latihan untuk pembaca mencoba menerapkan cara membuat mind map. Image dalam bentuk cabang dan ranting tanpa isi.
7. Latihan 2 โ Mind Map Manajemen Waktu Dalam Satu Minggu
Tentukan satu tema besar, yaitu manajemen waktu dalam satu minggu, dan minta pembaca untuk mencoba membuat mind map berdasarkan tema besar tersebut. Berikan panduan kegiatan dalam satu Minggu. Rinci dalam bentuk kegiatan perhari.
8. Latihan 3 โ Mind Map Calon Bukuku
Dorong pembaca yang juga ingin menulis buku untuk mencoba membuat mind map calon bukunya. Bantu dengan uraian tentang menggali ide-ide segar dan memetakan pikiran.
Kesimpulan Cara Mengembangkan Outline Menjadi Deskripsi
Dalam pengembangan outline menjadi deskripsi ini sebenarnya tidak ada syarat baku. Sebab, menulis adalah proses kreatif yang memiliki ciri khas tersendiri dari tiap-tiap orang yang melakukannya.
Saya pribadi memang lebih nyaman dengan menguraikan setiap poin yang ada di dalam outline menjadi deskripsi terlebih dahulu, sebelum memulai proses menulis. Ini berlaku saat saya mau menulis naskah buku maupun artikel. Tujuannya, supaya saya lebih fokus dan tidak tergoda dengan ide-ide baru yang muncul di sela-sela saya menulis. Kalau sampai tergoda, tulisan saya bisa melebar ke mana-mana.
Gampangkan bikin outline, kemudian mengembangkannya menjadi deskripsi singkat ini? Kalau sudah paham, langsung coba sendiri ya. Kemudian, lanjutkan prosesnya dengan mulai menuliskan draft naskahmu. Caranya, cek di sini: Tips Menulis Buku dan Rahasia Menerbitkan Buku untuk Pemula.
Membuat outline terlebih dahulu, membuat kita bisa fokus dalam mengembangkan ya, Mbak. Karena ibaratnya, outline itu sudah jadi petunjuk. Jadi kita sudah ada patokan apa saja yang akan ditulis per bab.
Dan cara outline ini, banyak juga dipakai saat menulis novel.
Setuju, Mbak Mon. Membuat detail poin pada setiap bab menjadi sub-bab sebenarnya juga menjaga agar penulis fokus kepada apa yang ingin ditulis itu dulu dan tidak melebar ke mana-mana. Ibaratnya, kita tahu tujuan akhirnya mau ke mana.
Aku membayangkan kalau aku sedang menulis buku fiksi. Mengembangkan outline menjadi deskripsi perbab tuh jadi semacam panduan saat nanti menulis ceritanya. Jadi, nggak ada lagi tuh, menuliskan alur cerita yang mirip-mirip hanya untuk bikin alur ceritanya makin banyak.
Maksudku biar ceritanya nggak muter-muter. Kalau buku non fiksi mah biar pembahasannya tetap fokus dan nggak melebar kemana-mana.
Mungkin kira-kira begitu ya, Kak?
Tiap kali mau bikin tulisan kayak tulisan traveling pun aku selalu pakai outlin atau mind mapping dulu supaya pertama fokus dengan apa yang mau ditulis, dan nantinya tinggal nulis tanpa takut ada info yang terlewat atau nyeritaiinnya ngalor ngidul. Semua sudah tertata tinggal dikembangkan saja deh.
Iya, aku juga tipe orang yang harus buat outline dulu sebelum nulis
Walau tak hanya untuk naskah buku
Tapi emang kadang agak buntu sat kembangkan outline jadi deskripsi
Makasih sudah berbagi tips ini ya mbak Mon
mindmap terliat sederhana tapi bisa panjang dan rumit yaa.. haha apalagi pengembangan outline itu. terkadang bisa keluar dari outline, tapi itulah gunanya outline untuk jadi guide kita kalau2 terlalu keluar konsep.
Teknik mindmap ini sangat membantu seseorang untuk lebih memahami alur dan teknik ini memang dipelajari di usia sekolah dasar. Sehingga harapannya, anak bisa memahami point penting dari yang disampaikan dan membentuk pola yang tepat.
Aku kalau membuat outline belum sedetail ini Mbak, dan membuat outline ini emang ngebantu banget sih. makasih ya Mbak buat tipsnya ๐
Walau kadang menulis secara mengalir alias gaya bebas itu menyenangkan, tapi memang ujungnya lebih mudah mandek kalo nggak pakai outline.
Senang banget aku dapat trik baru nih dari Kak Mon untuk kembali merapikan outline untuk tulisan non fiksi sebelum meluncurkan jari di papan ketik. Makasih banyak, Kak.
banyak fungsinya mindmap yaa mba, diantaranya bisa memecah bab jadi beberapa tulisan yang masih sejalan.. tujuannya biar ngga keluar dari outline tentu saja biar tulisan kita pun tetep fokus dan terarah
Dengan adanya outline juga bahasa yang diambil jadi tidak melebar kemana-mana ya. Hem… Kepingin buat artikel fiksi lagi dan segera buat outlinenya saat ide muncul ..
Udah faham mba buat teorinya. Tinggal praktek lagi, nih. Mesti buat outline dulu baru nanti dikembangkan deskripsinya sesuai tulisan.. Moga aja novelku bisa rampung kalau udah fokus.
Saya juga suka buat outline dan mind map kalau mau buat tulisan mba. Bahkan gak cuma tulisan, action plan juga saya buat dengan mind mapping agar lebih terarah
Membuat outline atau mindmap ini selalu berhasil memetakan ide dan kalau untuk blog, agar niche blognya stay on-track ya.. Misal lagi gak ada ide, tinggal dibuka dan di breakdown lagi ide-ide besarnya sehingga menjadi blog yang spesialis tema tersebut.
Kalau untuk buku, pasti ini akan sangat membantu sekali terutama buku fiksi untuk kembali menyegarkan ide karakter dan settingnya.
buat outline sebelum menulis itu memang penting ya Mbak, dan sangat membantu.
jadi ingat waktu mau nulis skripsi itu, saking banyaknya yang mau ditulis jadi blank, syukurnya sama Pembimbing disuruh buat outline dulu sebelum nulis.
Kudu mulai latihan nih. Biasanya saya masih nulis point-pointnya aja yang mau dijabarkan.
Nah, kalau udah bikin outline gitu, fokus deh jadinya. Betul banget, Mbak. Kalau enggak bikin kerangka gitu, bisa nyebar ke mana-mana tulisannya.
Ilmu baru buatku mbaa makasih sharingnya jadi bikin outline dulu soqle selama ini aku langsung nulis2 aja apa yg ada di kepala
Mind map ini sangat penting menurutku dalam berbagai tulisan. biar tulisan tetap pada konsep yang dari awal kita buat agar lebih terfokus pada inti pembahasan.
bikin mind map untuk outline, kelihatannya gampang.. apalagi kalo cuma beneran lihat.. :p
Walo tertatih-tatih bikin outline, ternyata ngebantu banget, apalagi pas ditengah jalan mentok, karena ada outline jadi kepikir lagi rangkaian tulisannya
Aku kalau nulis jarang banget bikin outline, padahal outline kayak gini bisa menjadi pedoman untuk tulisan kita. Thank you kak Monic, aku jadi belajar banyak nih setelah baca tulisan ini.
Aku juga termasuk yang harus bikin outline sih soalnya biasanya kalau ngga ada outline malah ngglambyar ga fokus tulisannya, bahasannya kemana2 huhu.. thanks kak Mon insightnya