Artikel listicle adalah kumpulan fakta tips, atau informasi lain yang dikumpulkan dalam satu artikel dan diulas menggunakan poin-poin, sehingga lebih mudah dipahami.ย Seperti apa cara menulis listicle article? Yuk, cek di artikel ini cara menulis artikel yang menarik dan bisa meningkatkan traffic website kamu.
15 Cara Menulis Listicle Artikel untuk Website
1. Judul Artikel Listicle Harus Menarik Tanpa Clickbait
Pernah tidak kamu tergoda klik ke salah satu judul artikel, tapi begitu membaca artikelnya kamu jadi kesal sendiri?
Ya, kamu termakan klik bait yang hanya menggoda orang untuk klik, namun isi artikel sama sekali tak berkaitan dengan judul.
Jadi, bagaimana cara membuat judul artikel yang menarik perhatian? Ini beberapa tipsnya:
- Judul singkat, padat, dan jelas.
- Menggambarkan isi artikel secara singkat, tapi tetap unik.
- Masukkan emosi untuk memancing rasa penasaran. Contoh: โResesi yang Menakutkan, Apa yang Harus Kita lakukan?โ atau โIni Lho Resep Rahasia Resto Pini Bikin Mie yang Enak.โ
- Hindari judul yang terlalu formal atau kaku.
2. Angle Tulisan Fokus dan Spesifik
Angle tulisan atau sudut pandang penulisan artikel harus fokus pada satu topik dan isi tulisan tidak melebar ke mana-mana.
Tujuannya, agar memudahkan pembaca untuk memahami detail informasi dalam tulisanmu secara lebih baik. Contohnya bisa kamu lihat di bawah ini:
- Menuliskan โcara menulis artikelโ sudah terlalu umum, maka yang spesifik, misalnya: โcara menulis artikel listicleโ.
- Tips bekerja produktif, maka isi artikelnya harus fokus dan spesifik mengenai bekerja produktif. Jangan ada bahasan mengenai macetnya jalan Jakarta yang membuat karyawan terlambat ke kantor.
- Daripada memilih topik tulisan โTips Makanan Sehatโ, maka akan lebih spesifik dan fokus kalau kamu menulis topik โTips Makanan Sehat untuk Penderita Diabetesโ atau โTips Makanan Sehat untuk yang Lagi Diet.โ
3. Gunakan Gaya Bahasa yang Sesuai Target Audiens
Pilih gaya bahasa yang tepat dan sesuai dengan target audiens. Maksudnya, jika pembaca tulisan kamu adalah milenial, maka kamu bisa menggunakan gaya bahasa yang santai.
Sementara jika target yang mau kamu bidik para profesional, ya gunakan bahasa yang formal.
4. Buat Outline dan Tentukan Headings / Sub-headings
Penting lho membuat outline (kerangka karangan) dan menentukan headings maupun sub-headings tulisan.
Penggunaan outline ini membantu mewujudkan bahasan pada poin kedua di atas, yaitu agar tulisan menjadi lebih fokus dan spesifik.
Contohnya bisa kamu lihat pada outline berikut atau pada image contoh outline di bagian akhir artikel ini ya.
3 Tips Makanan Sehat untuk yang Lagi Diet
Sarapan Buah, Sayur, atau Kombinasi (Headings 2)
Hindari Camilan di antara Waktu Makan (Headings 2)
Heading 2: Terapkan Pola Makan Gizi Seimbang (Headings 2)
1. Konsumsi Buah Terlebih Dahulu (Headings 3)
2. Karbohidrat Tetap Harus Ada (Headings 3)
3. Porsi Sayuran Lebih Banyak dari Karbohidrat (Headings 3)
5. Pastikan List Poin Bisa Dibaca Cepat
Listicle itu kan artinya list atau daftar ya. Maka, artikel listicle adalah sekumpulan daftar atau list yang berada dalam satu artikel.
Artinya, ya semua poin yang mau kamu bahas di dalam artikel harus dalam bentuk daftar. Lalu, pastikan judul dalam setiap poin (headings) singkat dan informatif.
Cara ini akan membantu pembaca memahami isi artikel meskipun mereka membacanya secara cepat.
Contohnya:
Headings 2: Apa Sih Article Listicle Itu? Cari Tahu di Sini, Yuk.
Headings 3: 1. Listicle Artikel: Pengertian dan Alasan Menulis Artikel Listicle.
Headings 3: 2. 9 Jenis Artikel Listicle dan Contohnya yang Perlu Kamu Tahu.
Headings 3: 3. 15 Cara Menulis Listicle Artikel untuk Website.
6. Tulis Artikel yang Singkat, Detail, dan Tidak Bertele-tele
Dalam menulis artikel, kamu perlu mengikuti panduan dan rancangan setiap poin yang sudah kamu buat dalam outline.
Hindari tergoda mengubah, memperbaiki, atau mengedit tulisan selama proses menulis. Tulis saja dulu sampai selesai, dan pastikan artikel yang kamu tulis singkat, detail, dan tidak bertele-tele.
Jangan lupa, gunakan kalimat aktif dan sederhana yang mudah dipahami pembaca.
Percuma soalnya kamu menulis istilah-istilah asing, kalimat yang rumit dan sulit dipahami demi terlihat pintar, tetapi pembacamu malah tak mengerti apa isi tulisanmu.
7. Tulisan Memberi Motivasi, Edukasi, atau Inspirasi
Menulis adalah kegiatan berbagi informasi dan bisa mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.
Itu makanya, jangan sembarangan menulis ya. Lebih baik, tulislah listicle artikel yang memberi motivasi yang membantu orang lain mewujudkan harapan atau impian mereka.
Bisa juga dalam bentuk artikel yang mengedukasi (yang membantu orang lain menjadi tahu sesuatu, belajar sesuatu, atau mendapatkan suatu informasi tertentu.
Terakhir, artikel juga bisa membuat seseorang terinspirasi untuk menjadi lebih baik, gigih, dan pantang menyerah.
8. Tambahkan Gambar atau Infografis untuk Tampilan Visual yang Menarik Perhatian
Salah satu ciri khas artikel listicle adalah gambar atau infografis yang menjadi pemanis tampilan visualnya.
Kamu bisa menggunakan gambar apa saja, bahkan bisa menggunakan free image dari platform penyedia gambar online. Namun pastikan gambar yang kamu gunakan relevan dengan isi artikel.
Jangan sampai, kan, kamu menceritakan tentang Jepang, tapi gambar yang kamu gunakan malah negara Korea.
Atau kamu mengulas makanan sehat, namun foto makanan yang kamu tambahkan di artikel malah junk food.
9. Gunakan Power Word
Power word adalah kata yang memiliki kekuatan tertentu, contohnya: Teratas, Terbaik, Terbanyak, Terlaris, dan sebagainya.
Mengapa kamu perlu menggunakan power word, terutama pada judul?
Hal ini berkaitan dengan kebiasaan audiens. Mereka akan mengetikkan kata kunci tertentu (queries) dan menambahkan power word demi mendapatkan sesuatu yang paling baik.
Contoh:
- 21 Artikel Motivasi Terbaik Tahun Ini
- 15 Buku Pengembangan Diri Paling Laris Tahun 2023
10. Gunakan Kalimat dan Paragraf Pendek
Menulis memang dunia kreatif dan kamu bebas berkreasi sesukamu. Tetapi kalau berhubungan dengan audiens, maka kamu perlu memperhatikan kebutuhan dan kenyamanan mereka, termasuk membuat mereka nyaman membaca tulisanmu.
Nah, tulisan nyaman yang dibaca adalah tulisan dengan kalimat-kalimat pendek. Sebab, membacanya pun lebih efektif dan membuat audiens bisa mengonsumsi informasi secara lebih baik.
Kalimat yang beranak pinak hanya membuat bingung dan bikin pusing. Hal yang sama berlaku dalam pembuatan paragraf.
11. Buat Isi Listicle Artikel Mudah Dicerna
Unique Selling Point (USP) dalam penulisan artikel listicle adalah tingkat keterbacaan tinggi yang memungkinkan audiens/pembaca mendapatkan informasi penting secara lebih cepat dan lebih mudah.
Itu sebabnya, pastikan isi artikel kamu memang mudah dicerna dan dipahami dalam sekali baca. Ini akan membuat pembaca akan terus mencari tulisan yang lainnya lagi.
12. Artikel Mengikuti Kaidah SEO
Artikel harus mudah ditemukan pembaca di mesin pencari. Maka, kamu harus menulis artikel yang sesuai dengan aturan dan kaidah Search Engine Optimization (SEO).
Beberapa aturan dasar SEO, seperti menggunakan kata kunci yang relevan dan banyak dicari pembaca, menggunakan headings, ada meta deskripsi dan meta keywords, menambahkan gambar, konten harus unik, dan sebagainya.
13. Buat Artikel Fresh, Unik, dan Memang Dibutuhkan Pembaca
Ada jutaan artikel setiap hari yang dipublikasikan di internet. Kamu harus bersaing dengan artikel-artikel tersebut demi bisa ditemukan pembaca.
Cara memenangkan persaingan ini, pastikan tulisanmu fresh, punya hal baru yang penting untuk disampaikan kepada pembaca, unik, dan memang dibutuhkan pembaca.
14. Hanya Gunakan Satu Jenis Listicle Article
Ada banyak jenis listicle artikel, seperti listicle standart, listicle definitif, daftar saran, daftar rekomendasi, dan sebagainya.
Hindari menggunakan beberapa jenis list dalam satu artikel karena bisa membingungkan pembaca.
Untuk tahu apa saja jenis artikel listicle, baca di sini: 9 Jenis Article Listicle dan Contohnya yang Perlu Kamu Tahu.
15. Buat Penutup yang Berkesan dan Ajakan (CTA)
Terakhir, pastikan akhir tulisan atau paragraf penutup yang kita tulis meninggalkan kesan mendalam. Misalnya, berupa kesimpulan terkait hal penting yang perlu pembaca ingat.
Selain itu, tambahkan pula ajakan atau call to action agar pembaca meninggalkan komentar atau opini mereka terkait pembahasan yang sudah mereka baca.
Bisa pula, ajakan untuk melanjutkan membaca ke artikel berikutnya.
Contoh Listicle Artikel
Agar lebih mudah memahaminya, berikut ini contoh artikel listicle dan contoh outline untuk listicle artikel.
Contoh Outline Artikel
Contoh Artikel Listicle
Bagaimana? Mudah, kan, menulis artikel listicle? Yuk, cobain dulu bikin artikel berbentuk listicle dengan mengikuti panduan di atas.
Oh ya, selain mengikuti panduan di atas, ada hal-hal penting yang perlu kamu perhatikan saat menulis artikel listicle lho. Apa saja hal penting tersebut? Yuk, baca artikel selanjutnya: 7 Cara Membuat Artikel Listicle yang Benar dan Mudah Dipahami.
Perlu self edit nih kalau mau menerapkan kalimat efektif, kadang kalau udah asik nulis, eh dibaca lagi, ternyata berasa nggak enak dibaca, hihihi. Aku juga suka baca yg paragraf pendek, nggak bikin mata cepet lelah dan semakin menarik untuk baca lanjutannya
Setiap membaca tulisan Kak Monica, selalau menyajikan hal yang bagi saya menjadibtambahan ilmu dna engetahuan dalam kepenulisan, termasuk tulisan ini menurut saya ini tulisan disajikan dengan sangat khusus.
Btw, selalu senang membaca tulisan Kak Monica.
Jadi makin tau dan belajar banyak di postingan ini mbak. Power word emang ngaruh banget sih mencari kata kunci yang banyak diminati orang saat nge-search. Selama ini belum pernah aku bikin outline untuk listicle artikel di blog. Hehe
Halo mba Monica. Makasih sudah berbagi. Point pertama bener deh judul menarik tapi jangan clikbait. Pilih yang sesuai dan tepa untuk tulisan kita. Dan angle penulisan baiknya juga fokus dengan bahasa yang mudah dimengerti
Poin-poinnya mengena Mbak Mon, dan memang penting buat diterapkan, karena artikel listicle hal utama disorot bagian headingnya, soalnya daku gitu sih kalau baca artikel listicle
Ilmu yang sangat bermanfaat nih. Banyak bloggydan penulis tidak mengindahkan kaidah penulisan seperti ini. Termasuk saya. Hehehe …
Semoga saya bisa belajar lebih maksimal lagi. Aamiin…
Saya pun merasa artikel listicle menarik. Jadi ingat, baca judul2 di Hipwee misalnya, menarik2, bikin pengen baca lalu klik lagi yang lainnya. Btw, terima kasih sudah menuliskan tips ini, Mbak Monic.
Setuju Bu Mugni,
Jadinya kalau baca artikel listicle itu bikin betah ya berlama-lama di web itu aja, karena disajikan secara asik buat pembacanya
Catet tipnya. Aku dulu sesekali buat judul Clickbait. Sekarang sih gak lagi. Bikin sejelas mungkin biar pembaca paham. Ya tentu saja isinya kudu sesuai
Aku jadi introspeksi tulisanku sendiri. Kayaknya masih belum fokus dah. Masih suka ngelantur kemana-mana.
Padahal aku sendiri merasa. Kalau baca artikel tuh lebih suka yang langsung to the point dan nggak bertele-tele.
Namanya juga artikel kan ya. Kalau buku sih beda cerita. Pokok bahasannya lebih lengkap dengan contoh kasus dan lain sebagainya. Agar pembaca buku bisa lebih paham sama isi bukunya.
Thank you banget insight nya, Kakak…
Tipsnya lengkap banget, Mbak Monica. Terima kasih, ya. Aku beberapa hari ke depan juga ada rencana bikin listicle artikel. Pas banget baca postingan Mbak Monica jadi menambah ilmu.
Wah terima kasih banyak informasinya, Mbak. Memang kalau menulis hendaknya lebih terorganisir jadi pembaca juga nyaman dengan tulisan yang fokus dan rapi.
Beberapa kali aku sering buat listicle article juga Mba Mon, yang ternyata menyumbang traffic yang lumayan untuk blogku.
Listicle article memang jadi salah satu strategi yang jitu untuk menarik pembaca ya mba, apalagi dikemas dengan rapi dan enak dibaca.
Memang harus dibuat poin2 dulu ya mbak biar lebih mudah mengembangkan list yang akan ditulis. Sip, dapat menambah teknik penulisan nih baca artikel Mb Monica. Selama ini saya nulisnya ya asal nulis aja.
Terima kasih untuk tips-tipsnya Mbak. Tahun ini ingin lebih produktif lagi dalam mengisi blog. Semoga bisa membuat tulisan yang lebih baik juga.
Ternyata format CTA tuh gak harus frontal seperti “Yuk, bagikan artikel ini jika dirasakan bermanfaat.” gitu ya, kak Moon?
Kudu belajar banyak mengenai point memberikan listicle ini. Selain memudahkan pembaca juga ternyata menulis listicle membuat artikel yang ditulis selalu di topik yang sama, gak meluas kemana-mana.
Ooh ternyata ada beberapa jenis listicle article, makasih banyak ilmunya Kak Monica.
Kalau judul tulisan pakai click-bait kesannya murahan gitu ya? Saya lagi belajar cara bikin judul yang bagus nih. Baiknya maksimal berapa karakter untuk judul artikel?
Konten kudu unik dan punya ciri khas ya Kak. Selama ini masih belajar bikin yang unik dan tiada duanya.
tulisan berbentuk listicle memang biasanya lebih mudah dicerna ya, mbak ketimbang tulisan panjang berbentuk narasi karena pembaca jadinya nggak bosan membacanya. saya perlu belajar lagi nih bikin tulisan begini
Ilmu daging semua nih. Penting banget buat content writer menerapkannya.
Soalnya banyak digital marketing yang fokus ngerjain content writing kadang lupa dengan tips di atas. Jadinya, traffic ke website jadi mini deh.
Ini juga peringatan buat aku sih utk trs belajar tentang content writing, termasuk urusan listicle ini. Thanks ilmunya kak Mon.
membuat listicle ini menarik juga ya mba dan thanks for the tips. Memang kita perlu banyak referensi informasi dan fakta yang benar dan jelas di tengah membanjirnya informasi yang beredar
Menurut saya masih cukup sulit. Mungkin karena memang belum terbiasa. Insyaallah kalau belajar lebih serius siapapun pasti bisa ya?
Terimakasih untuk semua ilmu kepenulisan nya ya Mbak Monic…
awalnya saya kira menulis artikel listicle itu mudah, tapi jujur ternyata tidak. banyak kaidahnya ya. terutama judul yang menarik tapi tidak clickbait dan fokus pembahasannya tidak melebar kemana-mana dengan paragraf singkat dan to the point. kaidah lainnya juga banyak, ini well noted banget untuk saya yang masih belajar menulis article listicle. auto bookmark nih artikelnya.
Saya itu paling suka nulis artikel listicle mbak
Apalagi kalau pas nulis tentang drama Korea
Tips ini mau aku terapkan juga ah
Biar makin jago nulis artikel liticle
Menggunakan kalimat pendek juga paragraf yang nggak terlalu panjang juga bikin pembaca jadi nggak lelah sih ya, Kak.
Bikin tulisan yang fresh dan dicari ini nih yang nggak mudah. Buatku, Kak.
Nah, baru dengar aku tuh Listical article
Btw, tersindir aku ah soal jangan menulis bertele2, mukaddimah yg panjang, dan pembahasan yg melebar. Sebab aku sering tuh begitu. Haha..
Nulis jg sering stuck memang karena sambil nulis sambil baca ulang dan edit. PR banget ini
Baru paham tentang power word aku Mbak, selama ini pahamnya klik bait aja sih. makasih nuat tipsnya. bisa dipraktikkan nih ๐
Woah, ini adalah artikel tips membuat listicle terlengkap! Jadi kalau buat artikel seperti itu jangan tanggung-tanggung yaa. Setuju sih semuanya masuk akal, terutama penggunaan Power Word itu sendiri.
Usai baca artikel ini saya malu dan merasa bodoh. Karena kebiasaan saya menulis semaunya saja.
Ilmu yang sangat bermanfaat.
tipsnya banyak dan lengkap banget. wah ini kayaknya aku perlu self cek lagi deh, artikel listikel-ku udah sesuai atau belum dengan panduan di artikel ini