Kenapa kita perlu tahu pentingnya mencatat pengeluaran demi keuangan keluarga yang sehat? Sebelum membahas lebih jauh, mari kita lihat dulu kondisi saat ini. Kebutuhan hidup saat ini memang sedikit terasa berat, terlebih sejak Februari 2020 lalu hingga sekarang sudah bulan Agustus 2020, kita masih dalam masa pandemi Covid-19. Kebutuhan semakin melonjak diiringi pengeluaran yang semakin banyak.
Jika pengeluaran tidak kita kontrol, bisa-bisa persediaan uang yang seharusnya cukup untuk beberapa bulan ke depan malah habis dalam satu bulan. Inilah salah satu alasan Pentingnya Mencatat Pengeluaran demi Keuangan Keluarga yang sehat.
Melakukan pencatatan keuangan akan sangat membantu kita untuk memantau keluar masuk uang. Berapa uang yang kita terima sebagai pemasukan dan berapa uang yang seharusnya kita keluarkan sehingga kita masih bisa menabung dan berinvestasi. Jangan sampai terjadi pengeluaran lebih banyak ketimbang pemasukan, karena hal ini bisa memancing terjadinya hutang tanpa kita sadari.
Kebiasaan Gali Lubang Tutup Lubang yang Berbahaya
Kamu pasti sering, kan, mendengar istilah “Gali lubang tutup lubang”? Kebiasaan yang satu ini bisa tanpa sadar kita lakukan karena panik lho. Ketika persediaan uang tunai dan tabungan sudah tak ada lagi, kita lalu mengambil pinjaman, hanya untuk memenuhi kebutuhan.
Lalu karena belum ada pemasukan untuk membayar pinjaman yang jatuh tempo, kita malah mengambil pinjaman lain untuk membayar pinjaman sebelumnya. Ini berbahaya sekali karena lama-kelamaan utang yang tadinya sedikit malah semakin lama semakin menumpuk hingga menjerat kita sampai sulit melepaskan diri.
Gali lubang tutup lubang bisa terjadi karena kita tidak mencatat keuangan dengan baik dan jelas. Otomatis kita jadi semena-mena menghamburkan uang yang ada, bahkan untuk kebutuhan yang tidak penting. Contoh, kita jadi gampang sekali pergi ke kafe hanya untuk bersenang-senang dan membeli kopi dengan harga sekitar 60 ribuan.
Kalau setiap hari kita membeli segelas kopi kafe seharga itu, berapa uang yang kita habiskan dalam sebulan? Rp1.800.000,- nah sebesar inilah uang yang kita gunakan hanya untuk minum kopi.
Padahal dengan nominal sebesar ini, kita bisa mengalihkannya untuk kebutuhan lain, seperti dana pendidikan anak, dana cadangan untuk keadaan darurat, bahkan bisa untuk melakukan investasi.
Bisa dikatakan, kalau kita tidak mencatat keuangan secara rutin setiap hari, otomatis kita jadi tidak paham, apakah keuangan kita dalam kondisi sehat atau tidak sehat. Makanya, kali ini kita perlu tahu pentingnya mencatat pengeluaran demi keuangan keluarga yang sehat.
Ciri-ciri Keuangan Keluarga yang Sehat
Memiliki pemasukan dan pengeluaran yang tercatat dengan baik, kemudian mampu mengelola uang yang ada dengan baik, bisa menciptakan kondisi keuangan keluarga yang sehat.
Bagaimana sih ciri-ciri keuangan keluarga yang sehat itu? Berikut beberapa di antaranya.
1. Pendapatan Stabil Tiap Bulan
Artinya, kita memiliki pemasukan bulanan secara rutin yang bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup kita sekeluarga. Pendapatan bisa berupa gaji bulanan, hasil dari wirausaha atau bisnis yang dijalankan dari rumah, dari pekerjaan sampingan, dan sebagainya.
Pendapatan tiap bulan kita terima tanpa terkecuali, dan jika memungkinkan alangkah bagusnya kalau jumlahnya minimal setara dengan kebutuhan bulanan keluarga.
2. Memiliki Perencanaan Pengeluaran yang Jelas
Ketika di awal bulan kita menerima sejumlah yang sebagai pemasukan, kita sudah tahu uang itu untuk apa saja dan berapa jumlah untuk masing-masing kebutuhan.
Dengan kata lain, kita sudah mengalokasikan dan merencanakan secara detail dan teliti, dan membagi uang tersebut dalam pos-pos yang telah ditentukan, misalnya pos tabungan dan investasi, pos kebutuhan dapur, pos listrik dan air, dana pendidikan, transportasi, hiburan, dan dana darurat.
Gunakan uang sesuai dengan pos-pos yang telah dibuat dan jangan mudah tergoda untuk membelanjakannya di luar kebutuhan utama yang sudah ditetapkan. Apalagi jika kita termasuk generasi sandwitch yang menanggung anggota keluarga lain.
3. Mampu Melunasi Kewajiban
Kewajiban di sini misalnya cicilan rumah atau kendaraan. Alokasikan dana untuk melunasi kewajiban ini secara benar dan jangan sampai tidak mampu membayarnya. Sekali saja kita tidak menunaikan kewajiban, maka bunga utang yang akan kita tanggung jumlahnya akan lumayan besar.
Usahakan, besarnya jumlah kewajiban cicilan setiap bulan ini tidak lebih dari 20 persen dari jumlah keseluruhan penghasilan yang kita dapatkan. Jika utang lebih besar dari penghasilan, tentu keuangan kita jadi tidak sehat karena ada kebutuhan utama lain yang harus dikorbankan hanya demi membayar utang.
4. Memiliki Dana Darurat
Namanya hidup, sebaik apapun kita melakukan perencanaan, kadang ada saja kejadian di luar kuasa kita, entah kerugian materi, sakit penyakit, bencana alam, dan sebagainya. Untuk itu, keuangan keluarga dikatakan sehat kalau sudah memiliki dana darurat sebesar 12 kali pengeluaran bulanan.
Jika saat ini kita belum memilikinya, maka bergegaslah mulai dari sekarang untuk menyisihkan penghasilan yang masuk untuk pos dana darurat. Jadi selain dana tabungan dan investasi, kita juga perlu menyediakan satu pos lagi sebagai dana darurat. Uang yang tersedia di dana darurat ini hanya boleh dipakai kalau kita benar-benar membutuhkannya.
5. Tabungan dan Investasi
Pada poin 4, sudah disinggung kalau kita butuh pos tabungan dan investasi, selain pos dana darurat yang uangnya baru bisa digunakan dalam kondisi darurat.
Cara mengalokasikan dana atau penghasilan untuk tabungan dan investasi ini seharusnya dilakukan pada awal kita menerima penghasilan, bukan di akhir bulan atau ketika ada sisa uang. Artinya, begitu menerima penghasilan, langsung sisihkan sekitar 10-15 persen dari total penghasilan untuk masuk ke tabungan.
Nanti ketika dana tabungan sudah cukup banyak, mulailah melakukan investasi. Beberapa investasi yang bisa dilakukan dengan risiko yang cukup kecil misalnya berinvestasi dengan membuka rekening deposito, tabungan emas, dan sebagainya.
5. Memiliki Asuransi
Penting sekali memiliki asuransi, seperti asuransi kesehatan yang sangat bermanfaat ketika kita mendadak sakit dan butuh biaya, sementara dana tunai tak tersedia. Selain itu, bisa pula dengan memiliki BPJS Kesehatan, asuransi perlindungan rumah dari kebakaran, asuransi untuk melindungi aset dan sebagainya.
Setelah mengetahui ciri-ciri keuangan keluarga yang sehat, seharusnya tekad kita jadi semakin kuat dong ya, untuk mulai melakukan pencatatan pengeluaran dan pencatatan keuangan secara lebih teliti, detail dan rutin.
Alasan Pentingnya Mencatat Keuangan
Agar semakin menguatkan dan memberi motivasi untuk membuat catatan keuangan keluarga, berikut beberapa alasan pentingnya mencatat pengeluaran demi keuangan keluarga yang sehat.
1. Mengenali Kondisi Keuangan yang Dimiliki
Salah satu cara mengenali kondisi keuangan yang dimiliki itu dengan mencatatnya. Mencatat keseluruhan keuangan yang kita miliki dari pemasukan sampai pengeluarannya secara rinci, dengan begitu kita bisa mengenali kondisi keuangan yang dimiliki. Dengan mengenali kondisi keuangan maka tidak akan terjadi pengeluaran lebih banyak ketimbang pemasukan.
Mencatat keuangan saat ini tak perlu ribet, karena di era teknologi seperti ini, sudah banyak aplikasi mencatat keuangan yang bisa didownload di play store. Jadi lebih praktis, mudah dan lebih jelas dari segi mengaksesnya maupun menggunakannya.
2. Mencatat Keuangan untuk Kebutuhan Khusus Terkait Perbankan dan Pajak
Dengan pencatatan keuangan yang detail, kita bisa membuat keuangan menjadi lebih rapi. Bahkan jangan lupa catat juga pengeluaran sekecil apapun, semisal belanja di warung yang tidak menggunakan struk.
Suatu hari ketika ada kebutuhan khusus berkaitan dengan perbankan ataupun pajak, dan kita harus menunjukkan catatan keuangan maka pencatatan pengeluaran dan catatan keuangan kita secara keseluruhan ini akan sangat membantu.
3. Mengetahui Penggunaan Uang secara Jelas
Dengan rajin mencatat pengeluaran dan membuat pembukuan tentang keuangan keluarga secara terperinci dan jelas, kita bisa mengetahui penggunaan uang dalam satu waktu tertentu itu untuk apa saja dan jumlahnya sebanyak apa. Apabila ada pos-pos yang pengeluarannya besar atau boros bisa dievaluasi, agar penggunaan uang bisa lebih baik lagi.
Sebaiknya, utamakan membayar pengeluaran rutin setiap bulannya, terutama bagi yang mempunyai cicilan. Dan biasakan untuk membeli barang yang benar-benar dibutuhkan, bukan membeli hanya karena ingin semata.
4. Menggunakan Uang Lebih Bijak
Dengan mencatat keuangan lebih terperinci, kita bisa menggunakan uang lebih bijak dan tidak boros lagi. Jangan lupa, sisihkan pula dana untuk amal dan sedekah, karena bagaimanapun uang yang dihasilkan ada uang orang lain didalamnya.
Penggunaan uang secara bijak sangat baik untuk meningkatkan kehidupan di masa yang akan datang. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Saat ini kita mungkin harus berhemat, mengelola keuangan dengan baik, tapi nanti kehidupan keluarga kita pastilah menjadi lebih baik, lebih banyak aset, karena telah memiliki keuangan keluarga yang sehat.
Jika sudah paham mengenai alasan pentingnya mencatat pengeluaran demi keuangan keluarga yang sehat, maka sudah waktunya kita sesegera mungkin mulai mencatat keuangan kita secara detail dan terperinci. Selamat mencoba dan semoga tak lama lagi keuangan kita semua dalam kondisi baik-baik saja, paling tidak bisa hidup dengan baik sampai pandemi berlalu.