Datang ke reuni? Menulis topik yang satu ini merupakan tantangan tersendiri buat saya, apalagi kalau reuni yang dimaksud adalah reuni sekolah. Ya, sampai hari ini saya belum pernah sekalipun hadir di acara reuni sekolah. Waktu reuni SMP di Banjarmasin diselenggarakan, posisi saya sudah berada di Jakarta dan saya sedang terlibat proyek penulisan buku dengan deadline yang kejar-kejaran. Desember kemarin, SMA saya di Malang juga menyelenggarakan acara reuni. Lagi-lagi, acara yang satu ini saya juga tidak bisa datang karena bertepatan dengan ipar saya melahirkan anaknya yang ke-3 dan suaminya (adik saya) sedang tugas ke luar negeri. Sebagai anak perantauan juga, pastilah ipar saya butuh seseorang ada di dekatnya dan menemaninya. Kebetulan saya dan dia dekat banget, jadilah saya yang menemaninya di Surabaya. Dengan kata lain, dua acara reuni ini akhirnya terlewati begitu saja.
Tapi kalau reuni yang dimaksud adalah pertemuan-pertemuan kecil dengan beberapa orang teman di masa lalu, saya cukup sering melakukannya. Kalau saya lagi pulang kampung ke Banjarmasin, biasanya saya dan beberapa teman masa SD atau SMP janjian ketemuan, entah sekadar makan siang bareng disambi ngerumpi atau cuma ngopi-ngopi cantik sambil bertukar cerita. Saat saya ke Surabaya, saya pun melakukan hal yang sama. Mengadakan reuni kecil-kecilan dengan beberapa teman. Reuni bentuk lain yang sering saya ikuti adalah pertemuan penulis yang diselenggarakan salah satu penerbit setiap tahun.
Apa Manfaat Datang ke Reuni?
Manusia itu makhluk sosial. Saya dan Anda sudah pasti manusia dong dan membutuhkan orang lain untuk hadir dalam kehidupan kita. Orang yang introvert dan memiliki kesulitan untuk berbaur dengan banyak orang juga membutuhkan kehadiran orang lain. Tidak ada satu manusia pun yang mampu hidup sendirian, tidak butuh orang lain, dan rela kesepian dalam waktu yang lama. Kebutuhan akan orang lain inilah yang membuat kita berusaha untuk hadir dalam kehidupan orang lain, entah secara orang perorang ataupun secara berkelompok. Nah, salah satu cara agar bisa tetap terhubung dengan orang lain adalah menjalin pertemanan dengan siapa pun, termasuk dengan teman lama, berkomunitas, ikut hadir dalam event-event yang sesuai dengan minat dan bakal, dan lain sebagainya.
Apakah manfaat datang ke reuni hanya untuk menjalin pertemanan dengan teman dari masa lalu? Tidak juga sih. Malah ada lebih banyak manfaat dengan hadir ke acara reuni, antara lain:
1. Menyambung Tali Silaturahmi Memperpanjang Usia
Adanya media sosial saat ini sangat memudahkan kita untuk menyambung kembali tali silaturahmi yang sempat terputus. Pengalaman saya sejak punya akun di beberapa media sosial, saya bisa bertemu dan berkomunikasi kembali dengan teman-teman sekolah yang sempat hilang kontak. Dari komunikasi dan bincang-bincang di media sosial, kami pun janjian ketemuan, mengadakan reuni kecil-kecilan, dan jalinan pertemanan pun tersambung kembali.
Reuni atau acara kumpul-kumpul, baik dalam skala kecil maupun skala besar, bermanfaat lho bagi kesehatan kita. Penelitian yang dilakukan tim dari Brigham Young University pimpinan Bert Uchino menemukan fakta bahwa orang-orang yang memiliki kehidupan sosial yang cukup aktif rata-rata hidupnya 3,5 tahun lebih lama dibandingkan dengan orang-orang yang tidak aktif secara sosial. Selain itu mereka juga menemukan dukungan emosi yang didapatkan dari pertemanan dan orang-orang tercinta bisa mengurangi risiko stres maupun depresi yang bisa berakibat munculnya berbagai penyakit atau jadi pemicu kematian lebih cepat.
2. Memperluas Jaringan Sosial
Dari ajang reuni, kita bisa bertemu teman-teman dari masa lalu yang mungkin sekarang telah tinggal di berbagai kota di Indonesia. Kelak ketika kita sedang berkunjung ke suatu kota, entah untuk berlibur maupun kalau ada pekerjaan, maka ada seseorang yang bisa kita hubungi. Bisa jadi pula kalau kita punya proyek di suatu daerah, kita tidak perlu repot-repot meninggalkan kota kelahiran dan pindah ke kota tersebut. Kita cukup mengajak teman yang tinggal di kota itu untuk bekerja sama. Misalnya lagi, kita dapat promosi jabatan, tapi harus pindah ke suatu kota yang belum pernah kita kunjungi. Tentunya cukup merepotkan untuk menyesuaikan diri di sana tanpa ada seseorang yang kita kenal. Lain halnya kalau jaringan pertemanan kita luas, kita tinggal menghubungi salah satu teman dan meminta bantuan padanya untuk mengenalkan kita dengan daerah baru, budayanya, bahasanya, bahkan mengenai kebiasaan-kebiasaan yang perlu kita ketahui. Contoh lain, kita pergi berwisata ke Lombok dan bingung mau wisata kulineran ke mana saja yang enak. Kebetulan kita punya teman yang tinggal di Lombok, kita tinggal kontak saja dia dan tinggal tanya tempat makan enak mana saja yang bisa dia referensikan pada kita.
3. Ajang Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman
Waktu kita di dunia ini sangat terbatas sementara teknologi terus berkembang dan menuntut kita untuk terus belajar agar tidak tertinggal. Tapi apakah kita mampu mempelajari semua hal dalam waktu singkat? Sederhananya begini, sebagai seorang penulis ya pekerjaan saya adalah menulis, baik menulis artikel maupun buku. Khusus untuk menulis buku, tulisan yang saya tulis tidak serta merta langsung jadi buku. Saya butuh editor yang mengoreksi tulisan saya apakah sudah layak dibaca, apakah ejaannya sudah benar, dan sebagainya. Lalu, saya tetap membutuhkan bantuan layouter untuk memindahkan naskah saya yang masih dalam bentuk word atau pdf menjadi file Indesign (misalnya). Tidak cukup sampai di situ saja, saya membutuhkan ilustrator untuk mempercantik buku saya, juga bagian percetakan yang akan mensetting naskah di mesin cetak hingga menjadi buku. Proses ini masih belum selesai karena dibutuhkan para marketing dan staf di toko buku untuk menata buku saya di rak pajang agar dilirik pembeli, atau membuat promosi-promosi menarik agar buku itu bisa laku terjual.
Sekarang coba bayangkan, berapa lama waktu yang saya butuhkan untuk mempelajari semua hal yang seharusnya dilakukan banyak orang, jadi saya sendiri yang mengerjakan? Inilah yang saya maksudkan kita membutuhkan orang lain untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Saya bisa saja belajar dari teman yang biasa me-layout buku dengan harapan minimal saya tahu ilmunya. Bisa pula saya belajar ilmu marketing agar saya bisa membantu bagian marketing untuk memasarkan buku-buku saya. Intinya, kita bisa belajar dari mana saja, termasuk dari pengalaman orang lain, dan ini adalah cara belajar tercepat daripada kita harus belajar dari tumpukan berbagai buku marketing yang belum tentu benar-benar kita pahami.
4. Meluaskan Rezeki dan Bisa Berbagi Peluang
Reuni seringkali menjadi ajang atau wadah berbagi informasi juga peluang. Ada saatnya, kita membutuhkan peluang baru agar bisa berkembang, di lain waktu bisa saja orang lain yang membutuhkan peluang. Berbagi peluang tidak hanya membukakan pintu rezeki orang lain tetapi juga membuka pintu rezeki kita sendiri.
Selain 4 manfaat ini, masih banyak manfaat lain dari bertemu dengan teman maupun ikutan acara pertemuan sosial. Jadi kalau dapat undangan acara reuni, jangan ragu lagi ya. Langsung datang aja.
Perlu tidak datang ke acara reuni? Perlu banget.
Reuni bisa memperpanjang umur & memudahkan rezeki. Tapii, saya sering pilih-pilih reuni yang akan saya datangi. Yang pasti saya datangi biasanya reuni kampus. Kenangannya lebih melekat 😁
Ya, Mbak Sugi, silaturahmi kan intinya ya. Dan sama, saya juga tetap pilih-pilih sih kalau mau datang reuni, tergantung acara dan tujuannya biasanya.
Nah, ini kesukaanku kalau acara sosialita begini.
Apalagi kalau bertemu dengan orang yang satu passion, misalnya mba Monica, fiuuh sudah terbayang keseruannya, apalagi manfaatnya… ^_^
Khusus yang point 1, itu setuju banget.
Bahkan ada penelitiannya ya.
Mampu mengurangi sampai 50% dari kemungkinan cepat meninggal dunia.
Luar biasa!
Tapi tentu saja reuni dengan catatan di sana sini. Menghindari topik membanggakan diri, anak, suami yang mampu buat teman malah menjauhkan diri.
Kudu pintar membawa diri dan menjaga hati, menanggalkan semua jabatan, status sosial dan kekayaan.
Yup, setuju, menurutku datang ke reuni itu, penting! ^_^
Ayo, Mbak, kita ketemuan. Semoga suatu hari ada kesempatan dan umur sehingga kita bisa bertemu dan siapa tau bisa sekalian berkolaborasi ya. Aamiin