Apa Itu Search Intent, Jenis, Cara Kerja, dan Contohnya

Home » Content Marketing » Apa Itu Search Intent, Jenis, Cara Kerja, dan Contohnya

Search intent adalah niat atau alasan pengguna internet yang melakukan pencarian di internet atau media sosial.

Hmmm… saya akhirnya mengetikkan kata kunci / querysearch intent adalah” karena penasaran juga apa sih search intent atau user intent ini dan kenapa banyak praktisi SEO yang membahasnya?

Jadi katanya, kalau ingin tulisan atau artikel yang kita publikasikan di blog banyak pembacanya, kita harus membuat tulisan yang relevan dengan keinginan dan kebutuhan pengguna internet.

Oke, saya mencoba merangkum apa yang sudah saya pelajari mengenai niat pengguna, termasuk jenis dan contohnya, di artikel kali ini. Yuk sama-sama kita belajar.

Apa Itu Search Intent?

Search intent adalah tujuan atau niat yang ada pada pengguna internet ketika mengetikkan query atau kata kunci tertentu di kolom pencarian mesin pencari.

Apakah mereka sedang mencari informasi, ingin membandingkan produk atau jasa, sedang mencari suatu situs karena rasa ingin tahu, atau sudah punya keinginan untuk membeli sesuatu.

Dengan kata lain, search intent adalah alasan mengapa seseorang melakukan pencarian tertentu.

Nah, kalau kita memahami tujuan audiens melakukan pencarian, kemudian menyediakan konten yang sesuai dan relevan dengan tujuan tersebut, maka potensi konten kita muncul kepada audiens tersebut menjadi semakin besar.

Lalu ketika konten artikel dari blog atau website kita sering muncul setiap audiens melakukan pencarian, otomatis situs web kita jadi bisa memiliki traffic yang tinggi, mendatangkan lebih banyak leads, bahkan bisa menciptakan konversi.

Rate card saya sebagai blogger bakal naik nih kalau sampai blog ini bisa punya traffic ratusan ribu atau bahkan jutaan kali ya… hehehe.

4 Jenis Search Intent

Oke, sekarang kita lanjutkan pembahasannya ya. Setelah memahami pengertiannya, saya kemudian juga menemukan penjelasan tentang jenis search intent.

Jadi dari situs backlinko.com ada penjelasan tentang 4 jenis search intent menurut Brian Dean (dalam artikelnya, dia menyebutnya dengan user intent).

Empat jenis search intent tersebut, yaitu informational intent, navigational, commercial, dan transactional. Berikut penjelasannya:

1. Informational Intent

informational intent adalah

Sebagai freelance writer selama beberapa tahun terakhir, intensi pengguna yang pertama kali saya pahami ya informational ini.

Hal ini wajar, karena seperti yang Ahrefs jelaskan dalam rilis hasil penelitiannya, memang jenis search intent yang paling banyak di Google ya pencarian informasi ini. Bahkan persentasenya mencapai 80% dibandingkan pencarian jenis kata kunci lain lho.

Jadi, pengertian informational intent adalah kondisi di mana audiens melakukan pencarian di internet karena mau mencari informasi atau jawaban atas pertanyaan tertentu.

Tujuannya memasukkan kueri tertentu sudah pasti karena berharap bisa menemukan artikel, video, konten tutorial, atau panduan yang bisa memberikan informasi sesuai dengan apa yang ia butuhkan.

Contoh nyatanya bisa saya lihat ketika saya melakukan pencarian tentang topik intensi pencarian ini, kemudian mengetikkan kueri, “Apa Itu Search Intent?”

Kemudian muncullah situsnya Brian Dean sebagai jawaban. Contoh kata kunci lain yang masuk dalam jenis ini, seperti:

  • Apa itu SEO dan manfaatnya?
  • Cara memasak nasi goreng.
  • Apa artinya keyword?
  • Bagaimana melakukan riset keyword?
  • Cara menanam lidah buaya.

Pada tahap ini, audiens dengan jenis search intent belum siap melakukan tindakan tertentu. Mereka hanya butuh informasi.

Nah supaya konten kita bisa memenuhi kebutuhan tersebut, maka buat saja konten artikel yang informatif, lengkap, depth, dan kalau perlu didukung dengan image, infografis, atau video yang menarik.

Dengan cara ini, kita bisa berharap konten kita bisa memenangkan persaingan di search engine dan memiliki peluang besar untuk muncul pada hasil pencarian.

2. Navigational Intent

pengertian navigational intent adalah

Navigational intent adalah pencarian yang pengguna internet lakukan karena ingin mengunjungi situs web dari bisnis atau brand tertentu.

Dalam kondisi ini, audiens tersebut sudah tahu nama brand-nya, tahu juga tentang situsnya, namun masih membutuhkan bantuan untuk menuju ke situs yang diinginkannya.

Contoh keyword yang biasa digunakan dalam pencarian navigational, seperti Facebook login, YouTube, Tokopedia, login Gmail, atau Think with Google.

Bisa juga saat kamu mau mengunjungi blog saya, lalu kamu mengetikkan nama saya, “Monica Anggen” untuk menemukan blog ini. Nah, mengetikkan nama seseorang, nama produk, juga termasuk pencarian navigational ya.

Untuk bisa memenuhi jenis user intent yang satu ini, tentunya kita harus memastikan:

  • Situs web atau blog milik kita sudah dioptimasi dengan kata kunci yang relevan.
  • Memiliki navigasi yang mudah, mulai dari homepage, landing page, halaman about us, halaman blog, atau halaman lainnya.

Tujuannya agar situs web kita mudah ditemukan di mesin pencari ketika audiens mengetikkan nama kita, nama produk, atau nama brand.

3. Commercial Intent

pencarian komersial misalnya sedang mencari digital agency

Selain dua intensi yang sudah saya sebutkan di atas, masih ada lagi jenis lainnya, yaitu komersial.

Arti commercial intent adalah user yang sedang melakukan penelitian terhadap produk, jasa, atau layanan bisnis sebelum mengambil keputusan akan melakukan pembelian atau tidak.

Pada tahap ini, audiens sudah memiliki niat untuk membeli, tetapi mereka masih memerlukan informasi sehingga mencari ulasan atau testimoni pelanggan, mencari rekomendasi produk, atau melakukan perbandingan antara produk yang satu dengan produk lainnya.

Hasil survei dari HubSpot menunjukkan data tentang 60% konsumen pasti akan mencari ulasan online atau testimoni produk terlebih dahulu sebelum membeli produk tersebut.

Maka wajar, audiens yang sudah berada pada jenis user intent ini akan banyak menggunakan kueri atau kata kunci, seperti:

  • Review smartphone Samsung S22.
  • Perbandingan laptop Lenovo dan ASUS.
  • Harga iPhone 16.
  • Rekomendasi laptop gaming tahun 2024
  • Spesifikasi hp Samsung vs Huawei

Kalau ingin strategi content marketing yang kita terapkan di situs atau blog berhasil, tentunya kita harus menyediakan review, ulasan, atau testimoni produk yang detail, lengkap, dan objektif.

Bagus lagi kalau disertai adanya pengalaman pribadi yang langsung berhubungan dengan produknya.

4. Transactional Intent

arti transactional intent adalah

Transactional intent adalah niat transaksi yang ada pada pengguna internet karena audiens sudah siap melakukan pembelian atau tindakan tertentu.

Misalnya, melakukan pendaftaran, subscribe newsletter, mengunduh aplikasi, atau langsung melakukan pembelian.

Karena sudah melakukan tindakan tertentu, audiens dengan jenis search intent ini umumnya akan menggunakan keyword yang berhubungan dengan transaksi, seperti:

  • Beli sepatu online.
  • Langganan Netflix.
  • Diskon tiket pesawat.
  • Beli kamera Canon EOS R5.
  • Daftar kursus digital marketing.
  • Beli e-book bisnis produk digital

Untuk memenuhi kebutuhan audiens yang sudah berada pada tahap siap bertransaksi, kita perlu memiliki landing page atau halaman produk dengan kata kunci transaksional.

Jangan lupa, optimasi juga halaman tersebut agar memiliki navigasi yang mudah dan intuitif, proses transaksi yang membantu audiens bisa mengambil tindakan dengan cepat, dan sebagainya.

Mengapa Memahami Search Intent Penting?

Sebelum menjawab pertanyaan kenapa sih penting mempelajari dan memahami search intent, ada satu paragraf menarik yang pernah saya baca di Think with Google. Paragraf tersebut saya cuplikan di bawah ini ya:

referensi dari think with Google

Jadi, Annie McAndrews, Director, Media & CRM dari North America, mengatakan bahwa banyak perusahaan yang mengarahkan anggaran promosi hanya ke e-commerce, tanpa mempertimbangkan channel promosi dan pemasaran lainnya.

Padahal konsumen itu ada banyak macamnya dengan bermacam kebutuhan dan perilaku berbelanjanya juga. Ada yang senang melakukan pembelian dulu.

Ada yang melakukan riset dan mencari informasi sebanyak mungkin, baru melakukan pembelian. Bahkan ada pula yang melakukan pencarian produk secara online dan mengirimkannya langsung ke rumah mereka.

Sejalan dengan pendapat tersebut, masih dalam situs yang sama ada juga Peter Braher, Paid & Owned Digital Marketing Lead, Australia & New Zealand ikut berpendapat.

Peter Braher mengatakan kalau mereka tahu pembeli suka menjelajahi web dan media sosial terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian.

Karena fakta tersebut, akhirnya Peter dan timnya berfokus untuk meningkatkan jangkauan terlebih dahulu. Ini bisa mengefektifitaskan kinerja untuk jangka panjang.

Nah, menurut saya kedua pendapat tersebut masuk akal dan terhubung erat dengan kenapa para individu yang bergerak di dunia digital marketing perlu banget paham user intent.

Jika dirangkum, berikut beberapa manfaat yang akan kita dapatkan kalau paham niat audiens melakukan pencarian di internet:

1. Lebih Mudah Dalam Membuat Konten

Ya, kita kan sudah tahu apa niat pengguna internet melakukan pencarian, nah tinggal kita sediakan saja berbagai konten yang informatif, detail, dan menarik, untuk memenuhi kebutuhan mereka berdasarkan jenis niat tertentu.

Kalau konten kita bisa menjawab pertanyaan audiens, tentunya akan membuat konten jadi sering muncul di halaman pencarian.

Di saat yang sama, bisa sekaligus meningkatkan visibilitas website atau blog kita, meningkatkan engagement, dan akhirnya kita juga bisa mendapatkan posisi terbaik di halaman hasil pencarian.

2. Mengurangi Bounce Rate

Analoginya untuk menjalankan poin kedua ini bisa kita kembalikan ke diri kita sendiri.

Ketika menemukan konten yang sesuai dengan apa yang mau kita cari, pasti kita akan membaca kontennya sampai selesai, kan?

Lalu karena situs tersebut bisa memenuhi kebutuhan kita, kita pun melakukan pencarian lain di situs yang sama.

Tindakan ini pada akhirnya akan mengurangi bounce rate dan meningkatkan kualitas pengalaman pengguna.

3. Meningkatkan Conversion Rate

Dengan menargetkan search intent yang tepat, kita dapat menarik pengguna yang siap untuk melakukan tindakan.

Tindakan tersebut bisa berbentuk melakukan pembelian, yang secara langsung berdampak positif pada conversion rate bisnis.

Jadi, bagaimana? Apakah sudah paham tentang search intent yang biasanya digunakan oleh audiens?

Kalau sudah paham, segera optimalkan konten di situs web kamu ya. Konten yang bermanfaat bagi banyak orang, apalagi ditulis dengan pemahaman dan pengetahuan yang baik, juga bisa meningkatkan topic authority.

Yuk, baca artikel berikutnya yang berjudul Manfaat Topic Authority untuk Peringkat Tinggi di Google.

Sedang mengikuti pelatihan prakerja untuk meningkatkan skill

About the author

Hobi saya dalam hal kepenulisan menjadikan saya ingin selalu berkarya. Menciptakan ruang blog monicaanggen.com ini bukanlah sesuatu hal yang kebetulan gais. Sit, Enjoy, and Starting Read.. ^_^

Tinggalkan komentar