Cover cetakan ke-2 |
Review yang agak terlambat ini akhirnya berhasil kuposting ya di tanggal 30 Juli 2013.
Kisah di novel The Truth About Forever karya Orizuka dimulai dengan kisah perjalanan Yogas di atas kereta tujuan Jakarta – Yogya. Sepanjang perjalanan itu, Yogas dihantui dengan mimpi buruk yang sudah menghantuinya selama beberapa tahun terakhir.
Perjalan berakhir. Yogas mencari rumah kost dan menemukan rumah kost reyot berlantai dua yang nyaris rubuh dan ibu kost yang berbicara seperti Tarzan perempuan yang berteriak-teriak. Yogas masuk ke kost reyot itu malam itu juga dan mendapati ia bersebelahan kamar dengan seorang perempuan bernama Kana, keponakan ibu kost.
Cerita pun bergulir, bagaimana pertemuan Kana dan Yogas di depan pintu kamar, kehebohan Kana sebagai calon penulis serta rahasia besar yang disimpan Yogas hingga ia memutuskan datang ke kota ini dan menuntaskan dendam yang sudah disimpannya selama bertahun-tahun.
Bab awal dari novel ini benar-benar membuat penasaran. Orizuka sama sekali tidak memberikan clue kenapa Yogas datang ke Yogya. Aku sebagai pembaca hanya tahu kalau Yogas dendam pada seseorang. Ketika adegan Yogas menerima telpon dari ibunya, aku sempat berpikir kalau Yogas dendam pada ayahnya. Tapi dugaan itu perlahan buram.
Kana yang berisik dan suka ikut campur urusan Yogas seringkali membuat Yogas terganggu. Tapi perlahan, perhatian yang diberikan Kana malah menyelinap masuk dalam hati Yogas tanpa diundang. Berkali-kali Yogas menegaskan dirinya kalau ia tidak membutuhkan orang lain. Ia tidak boleh dekat dengan orang lain. Namun berkali-kali juga Yogas menjadi begitu sedih setiap ia berusaha menyakiti hati Kana dan berusaha membuat Kana menjauhinya.
Kenyataannya, Kana tidak pernah menjauhinya. Bahkan ketika Kana berhasil mengetahui rahasia besar yang disimpan Yogas, Kana tidak menarik diri. Kana tetap mendampingi Yogas. Kana sama sekali tidak takut dan tidak peduli dengan keadaan Yogas yang membuat semua orang menjauhinya.
Ciri khas Orizuka, selalu menyembunyikan inti cerita secara manis dan memancing rasa penasaran di setiap pergantian bab. Clue yang diberikan Orizuka berada di bagian-bagian yang tak terduga dan memaksa pembaca untuk terus membalik halaman demi halaman sampai akhirnya tiba di halaman terakhir.
Point utama novel ini :
- Dendam tidak akan membuat hidup lebih baik
- Pengasingan hanya membuat orang yang seharusnya menerima uluran tangan dan dukungan menjadi menyimpan rasa sakit yang mendalam
- Seorang anak membutuhkan dukungan orang tuanya, apa pun kondisi yg sedang dihadapi anak.
- Cinta yang tulus, tidak menuntut balas. Asalkan bisa menghabiskan waktu bersama, itu sudah lebih dari cukup – Ditunjukkan di adegan Kana yang tetap ingin bersama Yogas, meski risiko yang dihadapi Kana sangat besar. Karena pada akhirnya, Kana akan sakit hati