Tips Menulis Cepat

Home » Tips Menulis » Tips Menulis Cepat

Teknik menulis cepat perlu dipelajari oleh semua orang yang bergerak dalam bidang kepenulisan. Saya sendiri telah merasakan betapa teknik ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas harian dalam menghasilkan tulisan yang berkesinambungan. Bagaimana cara melakukannya? Baca yuk pengalaman saya menerapkan teknik menulis cepat di artikel kali ini.

Hasil Proses Penulisan Cepat Masih Berbentuk Draft

Dalam proses menyelesaikan buku-buku saya – yang telah terbit, saya cukup sering menerapkan teknik menulis cepat. Tapi ingat, hasil dari menulis cepat ini tidak bisa langsung kita serahkan ke penerbit ya. Sebab, ini hanya bentuk draft awal yang masih butuh perbaikan di sana-sini.

Jadi, pastikan ketika kita berhasil menyelesaikan draft tulisan melalui teknik ini, jangan buru-buru mengirimkannya atau mempublikasikannya. Lebih baik, endapkan dulu. Sebab untuk selanjutnya masih ada tahap editing dan perbaikan lho.

Supaya draft awal tulisan jadi lebih baik, ada beberapa hal yang perlu kita lakukan secara bertahap. Lanjutkan membaca ya.

Persiapan Menulis Cepat

Menurut saya, proses menulis adalah perjalanan. Sama seperti ketika kita hendak menempuh suatu perjalanan, ada persiapan-persiapan yang kita perlukan.

Misalnya, kita harus menetapkan tujuan yang ingin dicapai, barang apa saja yang ingin dibawa, lewat mana yang lebih cepat, dan sebagainya. Proses menulis juga begitu. Ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan, seperti:

1. Ide

Untuk dapat menghasilkan karya tulis, kita harus memiliki ide. Apa yang ingin kita tulis? Mengenai apa? Bagaimana mewujudkannya? Apa harapan yang ingin kita capai dari tulisan ini? Bahkan kita mungkin perlu menentukan ke mana dan di mana bisa menemukan ide.

2. Pengembangan Ide Menjadi Tema

Setelah menemukan ide yang ingin ditulis, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah tema yang lebih spesifik.

Dengan tema yang lebih spesifik ini akan lebih memudahkan kita dalam mengembangkannya menjadi tulisan. Di saat bersamaan ketika menemukan tema, bisa jadi ada ide-ide tambahan yang bisa melengkapi tema yang sudah kita pilih.

Lebih jelasnya bisa melihat contoh berikut:

Ide 1: menulis tentang lingkungan hidup
Tema:

Daur ulang sampah plastik menjadi bahan kerajinan tangan yang bisa dijual.
Pemanfaatan limbah rumah tangga untuk membuat kompos tanaman di halaman.
Relokasi warga di bantaran sungai untuk mengurangi sampah di sungai.

Ide 2: mudik lebaran
Tema:

Tips agar perjalanan mudik lebaran nyaman dan lancar.
Tempat-tempat wisata sepanjang jalur Pantura.
Hal-hal yang perlu kita waspadai saat menempuh perjalanan mudik lebaran.

3. Garis Besar Karangan / Outline

Apakah setelah menentukan tema kita bisa langsung memasuki proses menulis? Bisa saja. Ada banyak penulis yang bisa menyelesaikan tulisannya hanya dengan memahami tema yang telah ditentukan.

Tetapi, ada banyak pula penulis yang suka stuck dan kesulitan menyelesaikan tulisannya. Biasanya, ini banyak dialami oleh penulis yang baru memulai karier sebagai penulis.

Untuk mencegah terjadinya stuck atau kebuntuan menulis (dikenal juga dengan nama writer’s block) maka alangkah baiknya kalau kita juga membuat outline atau garis besar karangan. Untuk tahu lebih banyak cara membuat outline, langsung saja ke artikel ini ya: Cara Membuat Outline.

Peralatan

Peralatan yang dapat mendukung proses penulisan bisa bermacam-macam, tergantung kebutuhan kita masing-masing. Ada orang yang lebih senang menulis secara manual menggunakan pulpen dan buku dulu, kemudian baru menulis ulang di laptop atau PC desktop. Ada pula orang yang bisa lebih lancar menulis kalau langsung di laptop.

Sementara itu, tak menutup kemungkinan menulis menggunakan gadget karena saat ini ponsel pintar telah dilengkapi dengan aplikasi pendukung, semacam word, evernote, notepad, dan sebagainya.

Intinya, menulis saja sesuka hati dengan peralatan yang kita miliki. Jangan pernah berpikir, tidak memiliki laptop atau pc desktop lalu tidak bisa menulis!

Selain peralatan yang telah saya sebutkan tadi, kita juga membutuhkan referensi dari berbagai sumber, baik berbagai artikel di internet maupun dari buku dengan tema serupa dengan tema yang hendak kita tulis.

Faktor Lain yang Mendukung Proses Penulisan

Nah, bagian yang satu ini sebenarnya perlu kita pikirkan sebelum melalui serangkaian persiapan di atas. Hal-hal yang mendukung proses penulisan di sini meliputi:

  • Motivasi dan alasan yang membuat kita ingin menulis.
  • Komitmen untuk segera memulai sekaligus menyelesaikan tulisan.
  • Konsisten pada kegiatan menulis dan menjadikannya kegiatan sehari-hari.
  • Bisa tidak kita menepati deadline (yang mungkin kita tetapkan sendiri maupun yang sudah kita sepakati dengan orang lain).

Cara Menulis Cepat

1. Hilangkan Semua Gangguan

Ada banyak sekali gangguan yang bisa menghambat proses menulis cepat. Dari semua jenis gangguan, yang paling banyak menyita waktu kita adalah media sosial dan gadget.

Untuk itu, jauhkan dulu kedua hal tersebut selama proses menulis agar kita tidak sebentar-sebentar memeriksa notifikasi.

2. Gunakan Timer

Mungkin sebagian dari kita beranggapan kalau menggunakan timer akan membuat kita menulis terburu-buru. Padahal, kita jadi lebih fokus menulis karena tahu dan sadar kalau waktu yang kita miliki terbatas.

Apakah kita butuh timer atau penghitung waktu sungguhan? Jawabannya, tentu saja tidak harus.

Kita bisa memanfaatkan hal-hal atau benda-benda di sekitar kita, misalnya merebus air. Bunyi nyaring ceret adalah tanda berakhirnya waktu yang kita miliki untuk menulis satu chapter (misalnya).

Cara lain, manfaatkan saja jam beker atau timer di mesin cuci. Jadi kita menulis sambil menunggu cucian selesai. Ini hanya contohnya. Masing-masing dari kita bisa berkreasi untuk membuat hidup jadi lebih seru dan lebih produktif.

3. Buat Outline

Outline itu seperti garis putus-putus di jalan raya yang membantu kita agar tidak keluar jalur ketika mengendarai mobil atau sepeda motor. Dengan memanfaatkan outline ini, tulisan kita jadi lebih terarah dan kita sudah tahu lebih dulu apa yang harus kita tulis.

Contoh nyata outline bisa dilihat di halaman awal sebuah buku dalam  bentuk daftar isi. Namun, ada sedikit perbedaannya.

Jika daftar isi hanya berisi judul bab, maka pada outline selain judul bab juga disertakan deskripsi (pokok pikiran) apa saja yang mau ditulis.

4. Siapkan Referensi

Sering terjadi, kita mencari referensi tambahan untuk melengkapi tulisan sembari menulis. Sekarang bayangkan, kita baru menulis tiga kalimat, lalu kita membutuhkan satu referensi dari seorang ahli.

Karena belum memilikinya, kita pun berselancar dulu di internet. Karena keasyikan berselancar, kegiatan menulis kita pun jadi terganggu. Sebaiknya, referensi dan data pendukung lainnya sudah kita cari terlebih dahulu sebelum memasuki proses menulis.

Lebih bagus lagi kalau kita juga membuat catatan untuk hal-hal penting yang nanti mau kita masukkan ke dalam tulisan. Jadi saat memasuki proses menulis dan membutuhkan data, kita tinggal membuka catatan ini saja.

5. Tulis Saja Dulu Secepat-cepatnya

Tiba saatnya kita memasuki proses menulis yang sebenarnya. Di sini, kita tinggal menulis saja secepat-cepatnya dulu. Apa pun yang muncul di kepala kita, tuliskan saja tanpa perlu memikirkan apakah tulisan kita ini benar atau tidak, bagus atau tidak, atau mengenai masalah ejaan.

Nanti di tahap selanjutnya semua bisa kita perbaiki. Cara lain, ambil satu judul bab dari outline yang sudah kita buat. Tuliskan sampai selesai.

Usahakan untuk tidak membaca ulang kalimat yang sudah kita tulis. Proses menulis ini juga bisa kita lakukan dengan menulis secara manual dengan menggunakan pulpen dan buku.

Kalau saya sih berdasarkan pengalaman, lebih cepat dan lancar menulis dengan tangan terlebih dahulu di buku atau kertas, baru kemudian saya ketik sembari melengkapi tulisan di di laptop atau di pc desktop.

6. Baca Ulang dan Self Edit

Setelah tulisan kita selesai, entah satu adegan (untuk fiksi) atau satu bab pendek, baru kita membaca ulang dan melakukan self edit. Namun selama tulisan belum selesai, hindari masuk ke tahap ini.

Ketika membaca ulang, kita bisa saja menemukan kalimat-kalimat yang kurang enak dibaca, tidak sesuai dengan pembahasan yang diinginkan, atau kesalahan ejaan. Sambil membaca kita bisa sekaligus melakukan perbaikan. Jika ada bagian-bagian dalam tulisan yang membutuhkan data tambahan, maka lakukan pula pada tahap ini.

7. Naskah Siap

Naskah bisa kita nyatakan siap untuk tayang di website atau dikirim ke penerbit setelah melalui tahap baca ulang dan self edit. Tapi alangkah baiknya kalau naskah tersebut masih kita baca satu hingga dua kali lagi setelah proses pengeditan.

Oh ya, dalam setiap tahap baca ulang tadi, kita bisa beri jeda beberapa lama. Misalnya, membaca naskah untuk ketiga kalinya satu atau dua minggu setelah proses baca naskah kedua kali.

Pemberian jeda ini berguna untuk menyegarkan ingatan kita sehingga kita jadi lebih cermat untuk menemukan bagian-bagian yang masih membutuhkan perbaikan.

Penutup

Tips dan langkah-langkah yang saya tuliskan di sini sudah sering saya terapkan dalam proses kreatif saya menyelesaikan banyak tulisan. Tapi ini hanya berbagi pengalaman saja ya.

Setiap orang pasti punya cara sendiri untuk menemukan keasyikan dalam proses menulis. Nah, tinggal bagaimana kamu menemukan cara teraik untuk bisa menyelesaikan naskahmu.

Yuk, menulis cepat dan selesaikan naskahmu segera. Jangan lupa, tingkatkan kreativitasmu dalam proses menulis dengan membaca artikel berikut ini: 7 Cara Meningkatkan Kreativitas dalam Menulis.

Sedang mengikuti pelatihan prakerja untuk meningkatkan skill

About the author

Hobi saya dalam hal kepenulisan menjadikan saya ingin selalu berkarya. Menciptakan ruang blog monicaanggen.com ini bukanlah sesuatu hal yang kebetulan gais. Sit, Enjoy, and Starting Read.. ^_^

70 pemikiran pada “Tips Menulis Cepat”

  1. Ketemu pertama mba Monic pas acara sebuah majalah, waktu itu buku2 mba udah terbit *kepo krn ternyata 3 bk gt looo*

    Balas
  2. Tips nya sangat bermanfaat sekali. Saya jadi termotivasi untuk menulis dengan cepat.

    Menulis dengan apa adanya dulu menjadi hal yang saya utamakan, lalu saya taruh ke draf, disaat ada waktu luang self edit memang sudah jadi kewajiban agar tulisan yang apa adanya dapat dibaca serta dinikmati pembaca saat tulisan saya sudah terbit. Hehe

    Nice posting mba, semoga keluarga Blogger Jakarta membaca artikel ini

    Balas
    • Hai, Mas Geraldi, makasi udah berkunjung ke sini ya. Menulis cepat ini salah satu cara terbaik untuk menyelesaikan tulisan. Tapi bukan untuk langsung diposting/dikirim ke penerbit ya. Hasil dari menulis cepat masih membutuhkan perbaikan di sana sini dulu, dibaca ulang, biar hasilnya jadi lebih bagus.

      Balas
  3. Dapat ilmu baru buat bisa nulis cepat nih. Ide dan point2 pengembangannya, emang ngaruh bgt ditambah mood buat nulis juga harus bagus. Ahaha

    Balas
  4. Mantap tips dari Mbak Monic.
    Berdasarkan pengalaman, kendala saya ada di bagian mencari referensi.
    Ini beneran bisa bikin kebablasan browsing-nya kelamaan, padahal baru nulis seuprit, hahaha.
    Berarti referensi harus sudah komplit disiapkan sebelumnya, ya.
    Makasih Mbak Monic, tulisannya bermanfaat banget nih.

    Balas
  5. hmm nggak kepikiran kalau pakai timer sih kak, tapi sepertinya memang bisa membantu ya kalau kepengin menulis cepat dala jangka waktu tertentu

    Balas
  6. Ini kondisi idealnya emang kayak gini tp emang writers block itu emang susah2 gampang ngilangin.

    Kalo aku sih sambil dengerin lagu, baik yg ngebeat atau mellow sesuai tulisan yang mau kita tulis.

    Balas
  7. Tipsnya sangat membantu mba Mon, salah satu hal tersulit bagi sy saat mau nulis krn bNyak gangguan terutama dari ketiga bocah ku 😂 jadi tungguin mereka adem baru bisa nulis

    Balas
  8. Ada kalanya aku memang butuh menulis dengan cepat. Bukan karena aku suka sama ngerjain tugas yang mepet deadline. Tapi, kadang ada kerjaan urgent yang datang tiba-tiba terus bikin lupa sama tugas semula. Makanya, tips ini penting banget buat diketahui. Gimana kita bisa menulis cepat tapi hasil tulisan tetap bagus. Nggak asal-asalan. Terima kasih lho, Kak Mon.

    Balas
  9. Pakai timer dengan dibunyikan belum pernah daku coba Mbak Mon. bisa jadi teknik yg unik buat fokus juga ya, boleh dicoba biar gak kedistrak sama yang lain, apalagi kalau denger bunyi HP..huaah

    Balas
  10. thank you for the tips and tricks mba. Bener banget..kalau sudah ada outline, ide bisa mengalir cepat. Kalau aku ditambah dengan mood juga hehe

    Balas
  11. Self editing penting banget, ya, Kak Mon. Jangan sampai pas udah publish, eh ternyata masih ada typo dan kerancuan tulisan di sana sini, kan jadi ga enak yang baca, ya

    Balas
  12. Aku malah ngga pernah bikin outline sii mba kalo mau nulis. Ya udah nulis aja apa yang ada di kepala saat itu heheh. Pokoknya siapkan dulu banyak referensi. Setelah ditulis kemudian diendapkan baru self editing.

    Balas
  13. Menulis cepat, memang memang salah satu cara membuat saya semangat menulis, Mbak.
    Jadi kalau saya, dulu saya orat-oret di buku tulis. Setelah itu saya baru rapiin di komputer. Nah, sekarang, saya drafnya di whatsapp A, lalu kirim ke whatsapp B. Setelah itu saya pindahkan ke word laptop, lalu saya rapikan. Baru proses selanjutnya, termasuk diendapkan.

    Balas
  14. Dulu, aku suka nulis di kertas baru diketik. Itu zaman tulisan tangan masih rapi dan tempat nulisnya random di mana aja.

    Sekarang tulisan tanganku seperti semak belukar :'( Jadi lebih aman langsung ngetik daripada malah emosi karena nggak bisa baca tulisan tangan sendiri >.< Kecuali ide/tema. Itu biasanya kutulis di buku khusus.

    Balas
  15. Terima kasih tipsnya, Mbak Monic. Emang kalau butuh tulisan cepat tuh yang ada panik duluan. Malah lupa tekniknya gara-gara panik. Reminder banget ini.

    Balas
  16. Pengen banget bisa menulis cepat ini tetapi tentunya ada saja kadang gangguan yang membuat nulis jadi terhambat,Mba. Padahal jika tau tipsnya gini pasti akan lebih mudah dan cepat selesainya deh.

    Balas
  17. Dulu sebelum dapat materi kepenulisan di kelas BRT, butuh waktu lama utk menyelesaikan 1 tulisan, salah satu tips yg paling membantu saya dalam menulis cepat adalah membuat kerangka tulisan/outline. Alhamdulillah sekarang ada peningkatan, cuma PR-nya masih harus rajin menulis.

    Terima kasih Mba Monica atas ilmunya 🙂

    Balas
  18. Yang pake timer itu aku pernah nyobaa kak Mon, jadi 15 menit tanpa gangguan diset pake timer, nuliiisss aja pokoknya dehh apapun yang ada di kepala. habis itu baru istirahat 5 menit.. trus lanjut lagi set timer 15 menit, dst.. bener efektif lho! Jadinya kerjaan juga cepet selesai hihi, asal idenya udah di kepala sih yaa bukan sambil nulis sambil mikir apalagi sambil riset, dah itu pasti lamaa hihi

    Balas
  19. Kalau saya nulis di ponsel, begitu juga publish artikel langsung dari ponsel juga. Makanya kalau ada ide, langsung catat dulu. Kalau gak gitu, eh suka lupa dan hangus deh ide ceritanya

    Balas
  20. Bagian krusial juga dalam menulis cepat adalah tahap editing, butuh proof reading juga. Menulis memang jadi mudah kalau ada outline. Kata orang jadi tetap pada garis lurus

    Balas
  21. Saya masih perlu belajar nih untuk mengembangkan ide biar bisa menulis cepat. Ya, biasanya saya menulis aja dulu. Sedapatnya dan semunculnya ide. Abis itu baru edit sana sini.

    Balas
  22. Nulis cepat aku masih sulit. Soalnya ga sinkron antara otak, ide, dan eksekusi haha. Intinya harus komitmen dan konsisten. Aku jg jadi pengen bisa nulis cepat.

    Balas
  23. Jujur aku sangat terbantu dengan teknik menulis cepat ini. Bisa banget untuk merubah kebiasaan menulis yang moody

    Balas
  24. Saya nulis cepat kalau sudah berhubungan dengan traveling Kak Mon, tahapan yang kak Mon tulis itu ngalir gitu aja tapi kalau udah nulis yang lain, mikirnya lama pas bikin outline nya suka berubah – berubah

    Balas
  25. Catett….selama ini diriku outlinenya ngawang2 nih, belum yg tak tulis. Jadi kalau mau nulis ya tinggal nulis aja sejadinya. Nanti baru edit2 lagi kalau ada yg perlu di tambahin.

    Balas
  26. Tipsnya sangat bermanfaat mba monic, keren! Setuju sih gangguan paling besar pada saat menulis tuh emang gadget. Apalagi aku yang sering nulis di hp. 5 menit menulis, eh 10 menit scroll timeline instagram. Semoga bisa konsisten menerapkan tips ini deh.

    Balas
  27. Senangnya baca artikel bergizi macam tulisan Kak Monica ini. Apalagi jd keidean sy nulis cepat pakai reminder-nya merebus air, ceret bunyi tandanya sudah harus selesai. Unik!

    Balas
  28. Wah mantul tipsnya mbak
    Ini bisa membantu saat dikejar deadline
    Menulis cepat itu mudah asal tahu caranya ya mbak

    Balas
  29. Cara menulis cepat yang poin 1 itu tantanganku banget. Beneran deh, kalau lagi nulis itu sosmed kudu mati semua. Kalau enggak gak bakal beres. Nah, untuk outline biasanya dari ide langsung saya kasih poin2 pengembangannya, kemudian langsung dikembangkan dlm draft. Hampir sama dengan tips dalam artikel ini.

    Balas
  30. Menulis cepat dengan cara gunakan timer ini pernah saya lakukan dan memang berhasil. Bisa menghasilkan tulisan dalam waktu sempit seperti ngejar DL hehehe
    Tapi sekarang malah gak pernah lagi, jadinya kalau nulis hasilnya lamaaa, baru selesai, hiks.

    Balas
  31. Kayaknya bener-bener harus diterapkan nih semua tips nyaa satu per satu, biar bisa nulis cepat degan handal dan tetap produktif setiap hari 🤗❤️

    Balas
  32. noted nih Mbak tips menulisnya.
    emang benar sih ya hasil menulis cepat baiknya diendapkan dulu, mana tau kan masih ada yang harus dibenahi dulu sebelum benar-benar udah fix tayang, karena kadang udah selesai kita masih belum sreg saat membaca ulang tulisan kita.

    Balas
  33. aku termasuk yang kalau nulis lama banget kak. soalnya suka nulis dikit, edit, nulis dikit, edit. jadi gak kelar-kelar :’D

    Balas
  34. kalo lagi punya ide dan udah punya referensi, nulis cepat bisa jadi siasat biar idenya ga menguap gitu aja yaaa. Yang penting idenya tertuang dulu, penambahan info dan mempercantik tulisan bisa pas editing

    Balas
  35. kalau saya, biar nulis cepat malah nentuin judul dulu. belum fix sih tapi kw nya aja dulu, ini sama dengan ide gak sih? setelah itu baru poin penting yang sama dengan tema daaan yang utama, setuju dengan mba mon….nulis secepat-cepatnya, copy referensi dan ambil yang pentingnya. setelah itu bikin canva, baru edit edit tulisan.

    Balas
  36. Menulis cepat ini jadi efektif karena semua segera dituangkan… Dan setelahna bisa dilakukan self editing untuk menambahkan. Aku jadi paham sekarang kak Moon kalau proses kreatif itu jangan pakai banyak menunda dan banyak alasan.
    Jalan dulu.. dan hilangkan semua distraksi.
    Haturnuhun kak Moon.

    Balas
  37. Jujur sampai sekarang belum bisa menulis dengan cepat. Belajar disini semoga semakin termotivasi nih. Aamiin…

    Balas
  38. Iya juga Mbak Mon, pas dapat ide langsung tulis cepat dulu ya. Mumpung masih menari-nari idenya. Biarkan jadi draft. Ini oke banget, karena kalau nunggu langsung jadi yang ada malah nggak jadi-jadi tulisannya ya

    Balas
  39. Bener banget deh urusan cari referensi itu makan waktu banyak. Insyaallah saya terapkan tips2 di atas agar lebih efektif dan efesien dalam menulis

    Balas
  40. makasih tipsnya, Mba.

    bertahun-tahun jadi blogger, jujur saja saya belum bisa menulis cepat. untuk menghasilkan satu artikel, paling cepat saya membutuhkan waktu 3 jam

    Balas
  41. Kenapa sih kalau cari refrensi tuh ujung-ujungnya malah muncul ide lain.
    Huhu.. jadi makin bercabang. Kudunya konsen dan fokus pada 1 tema dan ide yang lain bisa dicatet dulu, gitu ya.. Kak Moon, sebagai pengembangan ide.

    Balas
  42. wah bisa dicoba nih buat saya yang kalau nulis kadang lama banget selesainya. memang sih katanya nulis itu nggak usah diedit-edit dulu yang penting diselesaikan ntar baru edit belakangan

    Balas
  43. Betul banget mbak mon, baca 2 sampai 3x untuk berian jeda berguna bgt untuk menyegarkan ingatan dan nambah ide lanjutannya

    Balas
  44. thanks for all the tips ya mba… memang menulis cepat perlu terus dan banyak latihan serta semangat untuk terus mendapat hasil yang lebih baik

    Balas
  45. biasanya memang kalau menulis cepat kudu menulis dalam kondisi yang tenang ya mba, kalau saya pribadi suasana agak berisik gitu sudah terganggu hehe

    Balas
  46. yang paling di takuti penulis tuh write’s block ya mba, mau se piawai apapun penulisnya pasti pernah mengalami

    Balas
  47. Selalu senang dan semangat kalau dapat ilmu tentang kepenulisan. Meski sudah baca, gak bosan diulang terus. Karena sejatinya menulis itu butuh praktek ya… Semakin banyak jam terbangnya semakin banyak kosakata yang dimiliki dan kepiawaian dalam melahirkan tulisan akan semakin terasah

    Balas
  48. Daku adakalanya kalau lagi dapat ide langsung ketak-ketik di draft email hape atau corat-coret di buku. Karena bener kata mbak Mon, kalau lagi dapat ide dan tema tuangkan aja dulu besoknya eksekusi jadi draft ya

    Balas
  49. mba monic makasih tipsnya, huhuhu nggak nyangka sekarang bisa kenal
    awalnya cuma baca-baca bukunya aja. Eh sekarang dapet tipsnya langsung.

    Balas
  50. aku beberapa kali coba pakai timer mbak, cuma kok kalau untuk tulisan agak panjang masih suka teralihkan ya mbak :’) PR banget sih ini aku sama waktu

    Balas
  51. kalau sudah ada ide dan garis besar tiap paragraf akan lebih mudah untuk membuat tulisan cepat. Tapi jarang sih diriku menulis cepat biasanya berulang ulang nulisnya sampai benar benar ngerasa pas ama tulisannya

    Balas
  52. Ujian aku banget nih Kak Mon, menulis cepat. Kapan hari waktu aku menyelesaikan naskah novelaku, trus ditungguin sama kakak editornya tuh, karena sudah ada outline matang yang disiapkan, lancar. Tapi masalahku sebenarnya adalah keinginan untuk selalu mengedit di tengah proses kepenulisan, belum lagi berbagai distraksi yang kadang sulit terhindarkan. Huhuhu … aku beneran tertekan sama diriku sendiri jadinya. Ingin sekali bisa benar-benar lancar menulis cepat tanpa kepikiran harus begini dan begitu di tengah jalan. Apalagi rasanya saat ini, penulis fiksi terutama di platform daring tuh persaingan menghasilkan karyanya makin ngeri. Pada gercep amat kalau munculin bab baru.

    Balas
  53. mba mon, kayanya boleh juga nih tips menulis cepatnya aku praktikkan biar bisa nulis apapun dgn cepat tp tetap berkualitas

    Balas
  54. Pernah ikutan kelas menulis cepat yang pake times gitu, jadi nulis apa aja selama 15 menit. Ngga usah mikirin struktur, bener salah, diksi, atau apalah. Pokoknya tulis aja yang lewat di kepala. Ini bisa dijadiin terapi juga ternyata. Dan emang hasilnya lebih enteng lhooo.

    Balas
  55. Nice tips mba. Semoga saya semkin baik lagi dalam menulis. Kadang tetiba kepikiran mau nulis apa langsung dicatat di hp. Ada lagi kalau deadline juga baru otaknya jalan.

    Balas
  56. wuaaa makasih kak Monic tipsnya. akuu banget harus menghindarkn semua gangguan kalo nulis biar cepat. Biasanya pas pagi udah beres semua kerjaan rumah tangga, anak semua sekolah, bisa jadi 1 artikel setelah semua proses ide dll nya ada. kalau malam jg bisa saat semua udah tidur tp suka ketiduran abis keloni anak haha

    Balas
  57. Keahlian ini aku butuhkan
    Soalnya pengen melamar jadi freelance writer
    Cuma kendalanya adalah ada anak bayi yang kadang mood-nya enggak menentu

    Balas
  58. Kalau gak untuk draft buku, misal diterapkan untuk menulis blog, bisa juga ya, kak Moon?
    Harapannya, draft draft ini bukan sekedar onggokan yang nangkring gak bernyawa gini.. Sedih banget kalo uda kelamaan tuh kek uda bingung mau dibawa kemana ((mood)) tulisannya.

    Balas
  59. Terima kasih mba sharing tipsnya. Iya nih saya kalau nulis dekat handphone pasti deh jadi terganggu, tergoda untuk buka handphone. Yang ada nulis jadi lama selesai

    Balas
  60. Terima kasih tipsnya. Menulis cepat ini wajib dipelajari blogger juga, biar nggak keteteran saat banyak job.

    Balas
  61. Yang aku rasakan selama ini, kalau outline sudah jadi, keyword juga oke, itu ngebantu banget buat nulis cepat. Apalagi jika sumber-sumber juga sudah lengkap. Tinggal eksekusi, selesaikan, lalu editing.

    Balas
  62. aku tuh pengen banget kak bisa nulis cepat. karena aku tuh sering kebanyakan ngedit, jadi kayaknya nulis cepat jadinya tuh sulit

    Balas

Tinggalkan komentar