Kalau besok saya meninggalkan dunia ini, bagaimana anak saya? Bagaimana keluarga saya? Sudahkah saya menyiapkan warisan untuk mereka? Tiga pertanyaan ini sangat mengganggu saya akhir-akhir ini, apalagi setelah melihat ke sekeliling.
Ada banyak berita duka yang datang tiba-tiba. Kematian itu tak ada rupa, datangnya tak ada yang meminta. Lalu, bagaimana cara menyiapkan keluarga untuk menghadapi kejadian tak terduga? Adakah tips menyiapkan warisan yang bisa saya terapkan?
Alasan Orang Menunda Menyiapkan Warisan
Ada banyak alasan kenapa orang menunda menyiapkan warisan, termasuk saya. Sementara kematian itu tak ada obatnya lho, dan kesiapan keluarga dalam menghadapinya sangat penting. Berikut beberapa alasan orang menunda menyiapkan warisan:
1. Perubahan Ekonomi Akibat Pandemi
Pandemi Covid-19 mengubah kehidupan masyarakat dunia di segala bidang, termasuk di Indonesia, dan juga saya tentunya.
Jika sebelumnya, mendapatkan peluang kerja rasanya mudah saja, sekarang jadi tak lagi sama. Di saat banyak perusahaan berusaha bertahan, otomatis pengurangan tenaga kerja terjadi di mana-mana.
Akibat berikutnya, peluang kerja menjadi sangat terbatas dengan pencari kerja yang semakin bertambah banyak. Otomatis banyak orang yang merasa berat untuk mendapatkan penghasilan yang cukup.
2. Penghasilan yang Tidak Pasti
Jika melihat kondisi saya sendiri, maka saya dan suami yang bekerja secara freelance, cukup sulit untuk menyiapkan warisan. Hal ini karena ketidakpastian penghasilan setiap bulan yang bisa kami terima.
Pemasukan kami berdasarkan berapa banyak pekerjaan yang bisa selesai. Itu pun tak selalu mendapatkan bayaran setiap bulan, karena ada pekerjaan yang baru dibayar setelah 30 hari, 60 hari, bahkan ada yang 90 hari.
Sementara sebagai penulis buku yang mengandalkan royalti. Pembayaran royalti terjadinya hanya 6 bulan sekali. Itu juga kalau bukunya laku dan laris manis. Kalau tidak, ya gigi jari.
Memasuki masa pandemi, penjualan buku ternyata ikut mengalami krisis. Penerbit mau tak mau menahan diri dan lebih memilih menerbitkan buku yang hanya berpotensi laris.
Otomatis, saya dan suami harus putar otak untuk mencari pemasukan lain, entah dari menulis blog, sebagai SEO freelance (suami), penulis konten dan menulis artikel untuk website, dll.
Saya yakin, bukan hanya saya yang mengalami hal ini. Di luar sana, banyak juga orang yang setengah mati mencari cara agar tetap bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan.
3. Pengelolaan Keuangan yang Buruk
Punya penghasilan yang pasti setiap bulan, misalnya karena punya usaha sendiri atau bekerja sebagai karyawan di perusahaan, ternyata tidak selalu membuat orang sadar untuk menyiapkan warisan bagi keluarganya.
Hal ini karena ketidakmampuan dalam mengelola keuangan, berinvestasi, dan menyisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan. Bisa jadi karena memang kebutuhan bulanan yang besar, tak membuat catatan pengeluaran, atau alasan lain yang membuat proses mengelola keuangan jadi buruk.
Jadi kalau ditanya, sudah menyiapkan warisan? Boro-boro menyiapkan warisan, buat bertahan hidup sehari-hari saja rasanya sudah mana tahan. Benar tidak sih?
Ada yang mengalami hal ini juga? Lalu, bagaimana caranya agar tetap bisa bertahan dalam masa pandemi yang masih terjadi, dan tetap bisa menyiapkan warisan untuk keluarga nanti saat waktunya tiba untuk pergi?
Belajar Keuangan Bersama Prudential Indonesia
Nah, pada akhirnya saya tahu betapa pentingnya merencanakan keuangan yang baik dan mempersiapkan warisan saat ikut cara Prudential Indonesia.
Acara yang diselenggarakan pada 20 Januari 2021 lalu, membahas tentang perencanaan keuangan dan mempersiapkan warisan.
Pembicaranya, Mas Dani Rachmat, pegiat Perencana Keuangan, yang menjelaskan bahwa ada 4 faktor penyebab kebanyakan orang menunda menyiapkan warisan, seperti:
- Skala prioritas yang biasanya lebih mengutamakan kondisi sekarang yang sedang dihadapi, mulai dari dana pendidikan, dana darurat, dan sebagainya.
- Kekurangan dana akibat penghasilan atau pendapatan yang dianggap belum cukup.
- Sudah merasa cukup dengan aset yang saat ini dimiliki jadi berpikir tak butuh mempersiapkan warisan lagi.
- Menganggap saat ini belum waktunya menyiapkan warisan karena masih muda dan sehat, belum tentu mati sekarang… hahaha. Padahal faktanya pastilah banyak di antara kita yang sudah tahu, kan?
Aduh, makin pusing dong ya, apalagi setelah melihat 4 faktor di atas juga menjadi alasan kenapa sampai saat ini kita (eh saya sih terutama) belum menyiapkan warisan.
Tips Menyiapkan Warisan dengan PRUWarisan untuk Keluarga Tercinta
Masih di acara yang sama, yaitu Peluncuran Asuransi Jiwa PRUWarisan dari Prudential Indonesia, hadir pula Jens Reisch, Presiden Director Prudential Indonesia, Himawan Purnama, Managing Director for Customer Solution & Delight Prudential Indonesia, dan dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, sosok multitalenta yang dikenal sebagai selebritas, dokter anak, dan Ibu dari dua anak.
Jens Reisch yang jadi pembuka acara menyebutkan bahwa seharusnya kita tetap berusaha mempersiapkan segala sesuatunya apa pun kondisi yang kita hadapi. Dalam hal ini keuangan termasuk di dalamnya, untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan.
“PRUWarisan merupakan inovasi terbaru yang memungkinkan siapa saja memiliki harta warisan berharga, yang dapat memberikan kesempatan bagi orang-orang tersayang untuk melanjutkan hidup, mewujudkan impian, serta mendapatkan yang terbaik dalam kehidupannya.”
– JensReisch, Presiden Director Prudential Indonesia –
Untuk bisa menyiapkan warisan, ada banyak cara, dan kita bisa melakukannya sedini mungkin. Beberapa tips untuk bisa menyiapkan warisan dengan PRUWarisan untuk yang tercinta, antara lain:
1. Kelola Keuangan dengan Baik
Hal pertama dan yang paling utama, ketahui terlebih dahulu kondisi keuangan kita saat ini.
Buat pencatatan keuangan keluarga. Arus masuk dan keluar uang. Penghasilan dan pengeluaran. Kemudian, lihat dan hitung pula berapa aset yang sudah kita miliki.
2. Siapkan Sedini Mungkin
Setelah tahu mengenai kondisi keuangan kita saat ini, maka selanjutnya mulailah melakukan persiapan sedini mungkin.
Ya, menyiapkan warisan sebenarnya perlu kita lakukan jauh-jauh hari. Bahkan seharusnya sudah disiapkan sejak masih single atau belum menikah.
Semakin muda usia saat menyiapkan warisan semakin bagus karena kita jadi terbiasa menyisihkan sebagian penghasilan. Bagusnya, begitu masuk dunia kerja, sudah mempersiapkan hal ini.
Kenapa perlu menyiapkan warisan sedini mungkin? Karena kalau belum menikah, kan tanggungan masih sedikit.
Jadi, akan ada lebih banyak dana yang bisa kita sisihkan untuk mulai menabung, berinvestasi, sekaligus warisan. Kalau sudah menikah dan memiliki anak, maka beban keuangan akan bertambah.
Sudah pasti, pengelolaan keuangan menjadi sedikit lebih berat karena dana yang kita butuhkan jadi makin besar. Ini karena kita perlu memastikan kebutuhan seluruh keluarga bisa terpenuhi dengan baik.
Untuk kamu yang masuk dalam kelompok sandwich generation juga perlu melakukan hal ini ya.
3. Memilih Instrumen Persiapan Dana Warisan
Selama ini, kebanyakan orang memilih instrumen tabungan atau investasi dalam bentuk yang umum, atau yang banyak digunakan dari generasi ke generasi, mulai dari tabungan biasa, deposito, logam mulia, atau valas.
Ini tidak salah, tetap bisa digunakan. Namun, ada instrumen lain yang lebih menjanjikan untuk dijadikan warisan, yaitu asuransi jiwa dari Prudential Indonesia.
Kenapa asuransi? Karena nilainya pasti dan ada prosedur pencairan yang jelas saat mengajukan klaim manfaat asuransi. Dengan catatan, pilih perusahaan asuransi terpercaya dan punya kredibilitas tinggi ya.
4. Alihkan Dana Khusus untuk Warisan
Karena ingin menyiapkan warisan untuk orang-orang tercinta, dalam hal ini anak, pasangan, keluarga, maka tentu saja kita butuh menyisihkan dana khusus untuk hal ini.
Agar tak menjadi beban, kita bisa memilih nilai premi yang masih terjangkau dengan kemampuan. Atau jika mampu, lihat berapa nilai warisan yang ingin dicapai, kemudian tinggal melihat berapa premi yang perlu kita siapkan.
Agar dapat menyisihkan dana untuk warisan, kita bisa menggunakan cara-cara yang sudah umum dilakukan, misalnya dengan menabung secara harian, atau mengumpulkan dana dalam satu tabungan khusus.
Selain itu, bisa juga dengan membuka deposito terlebih dahulu, menabung emas, dan sebagainya. Nanti kalau dana sudah terkumpul, baru alihkan ke dana warisan tersebut. Ini juga bisa diterapkan kalau membayar premi secara tahunan.
5. Pilih Perusahaan Asuransi Terpercaya
Agar proses menyiapkan dana warisan bisa berjalan lancar, maka pilih perusahaan asuransi terpercaya dan kredibel yang sudah memiliki nama besar, seperti Prudential Indonesia.
Demikian tips menyiapkan warisan untuk yang keluarga tercinta, anak, pasangan, orang tua, saudara, atau keluarga secara keseluruhan. Untuk mengetahui informasi lebih banyak mengenai produk asuransi yang tersedia, langsung ke website resmi Prudential Indonesia ya.
Salah satu ‘blessing in disguise’ pandemi ini, tiap orang jadi makin melek akan financial planning yg baik dan bijak ya Mba.
Termasuk salah satunya, memikirkan tentang gimana pengaturan warisan utk anak cucu kelak.
Makasiii mba Mon udah menghadirkan artikel ini, bikin MELEK! 😀
Mulai sekarang atau mulai muda sebaiknya memang mengelola keuangan dengan baik ya, Mbak.
Bagaimanapun juga menyiapkan dana untuk masa depan untuk anak-anak itu penting ya. Salut dengan Prudential yang menghadirkan produk PruWarisan ini
kalau udah ada asuransi sebagai payung kita, kita lebih fokus cari cuan buat keluarga ya mba 🙂 jadi nggak mengkhawatirkan hal2 yang nggak perlu lagi
LAgi2 PRUDENTIAL mengeluarkan produk baru yang memahami kebutuham masyarakat akan pentingnya sebuah warisan dan mengelolanya untuk masa depan anak dan keluarga. PRUWarisan bisa menjadi pilihan buat orang tersayang nih, kuy ahh kita siapkan dari sekarang.
aku pernah juga ikut acaranya prudential.. produk2 mereka tuh keren dan inovatif, mba. semoga bisa menjadi solusi buat yang butuh mempersiapkan warisan untuk keluarganya yaa..
aku pun baru kepikiran soal warisan ini kak, sebelumnya ya soal kesehatan, pendidikan, dana darurat tapi warisan ini belum kepikiran.
Nah iya, Mbak, terkadang kebanyakan orang belum mempersiapkan dana warisan karena menganggap masih muda. Padahal umur tidak pernah ada yang tau ya, Mbak. Meski masih muda tetap harus mempersiapkan warisan.
menarik juga platform ini. Siapkan warisan dalam skema yang seperti asuransi. Aku mau pelajari lebih lanjut deh
Bagus sekali PruWarisan yaa..
Membuka mata kita semua bahwa investasi dan dengan perencanaan keuangan yang baik akan memberikan kemudahan di hari tua kemudian.
Semakin kesini produk2 prudetial semakin menguntungkan ya kak. Apalagi sekarang ada pruwarisan. Jadi kedepannya bisa nyiapin dana khusus untuk dana warisan. Prudential emang debest.
Pruwarisan membuat kita aware sejak dini ya. Meninggalkan warisan ke anggota keluarga dengan cara menyicil sedikit demi sedikit menjadi bukit. Produk asuransi yang terpercaya jadi kita tenang
Kemarin saya iseng cari info soal asuransi, salah satunya produk dr Prudential. Trs saya juga lihat produk PruWarisan ini. Baru tahu jg kalo ada perusahaan asuransi yg menyediakan produk untuk bantu manage warisan hehe
sedih kalo soal warisan karena ibu dan bapak saya adalah korban kerakusan orang yg serakah dengan warisan :'(