Beberapa waktu terakhir, berbagai lini masa dan media, baik media cetak maupun online, ramai memberitakan maraknya peredaran obat ilegal, penyalahgunaan obat di kalangan remaja, juga banyak sekali makanan mengandung bahan-bahan berbahaya. Apa saja bahaya penyalahgunaan obat? Apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya? Baca, yuk.
Penyalahgunaan Obat dan Peredaran Obat Terlarang
Peristiwa yang paling baru berkaitan dengan penyalahgunaan obat baru-baru ini terjadi di Kendari dan memakan korban jiwa. Obat yang disalahgunakan di Kendari ini dikenal dengan nama PCC. Melihat kondisi ini, BPOM, Pemerintah, dan lembaga-lembaga terkait akhirnya sepakat untuk menyelenggarakan Aksi Nasional Tolak Penyalahgunaan Obat dan Pemberantasan Obat Ilegal.
Sebelum saya lanjut mengulas mengenai acara yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Cibubur, tanggal 3 Oktober 2017 lalu, saya ingin bercerita sedikit mengenai penggunaan obat ilegal dan terlarang, yang terjadi di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Beberapa kali saya pulang ke kampung halaman saya di Banjarmasin, saya mendengar ada banyak remaja sudah jadi pecandu salah satu obat berbahaya yang dikenal dengan nama zenith. Itu sebabnya, pengawasan terhadap anak saya yang kebetulan sekolah di Banjarmasin begitu diperketat.
Cilakanya lagi, di depan rumah ada lapangan basket milik pemerintah daerah yang kalau malam minim penerangan dan suka digunakan sebagai tempat anak-anak muda itu nge-zenith. Korbannya sudah banyak. Melaporkan ke pihak yang berwajib mengenai situasi tersebut pun sudah dilakukan warga setempat. Hebatnya peredaran obat ilegal tersebut masih terus saja ada.
Acara Aksi Nasional Tolak Penyalahgunaan Obat dan Berantas Obat Ilegal
Sekarang, saya mau bercerita tentang acara yang saya hadiri tanggal 3 Oktober 2017. Acara Aksi Nasional ini dihadiri Presiden RI, Joko Widodo, Menteri Koordinasi Pembangunan Manusia dan kebudayaan, perwakilan Komisi IX DPR RI, dan perwakilan Kementerian Dalam Negeri.
Lalu hadir juga Kementerian Kesehatan, Kementerian komunikasi dan Informatika, Kejaksaan Agung, Kementerian keuangan, Kepolisian, Badan Narkotika Nasional, tokoh agama, perwakilan dari perusahaan obat, masyarakat, media, Blogger, dan public figur. Grup band ternama, SLANK, juga hadir di acara ini, bahkan menghibur undangan dengan beberapa lagu unggulan mereka.
Acara yang dipandu MC, Lula Kamal, dibuka dengan menyanyikan Indonesia Raya bersama-sama. Kemudian Presiden Jokowi dan rombongan memasuki ruangan. Sambutan pertama oleh Dr. Ir. Penny K Lukito, MCP, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan.
Dalam sambutannya ini Bu Penny menyebutkan bahwa akhir-akhir ini obat banyak disalahgunakan oleh masyarakat, khususnya di kalangan kaum muda. Hal ini terjadi antara lain karena obat yang disalahgunakan mudah diperoleh di berbagai tempat, kurangnya pemahaman masyarakat tentang obat dan bahaya penyalahgunaan obat.
Dengan ketatnya pengawasan terhadap narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi, penyalahgunaan pun beralih pada obat-obat yang tidak diawasi secara internasional, seperti dekstrometorfan dan karisoprodol.
BPOM Prakarsai Aksi Nasional Tolak Penyalahgunaan Obat
Itulah sebabnya BPOM memprakarsai Aksi Nasional hari ini dengan tujuan untuk meminimalisir bahkan menghilangkan kasus penyalahgunaan obat di dalam masyarakat dengan melakukan koordinasi secara terpadu dengan semua pemangku kepentingan yang terlibat, baik dari pemerintah, organisasi kemasyarakatan, swasta, dan lain-lain.
Selain itu, perlu pula melakukan pemberantasan sampai ke akar-akarnya, baik dari produsen, distributor, maupun pengguna obat palsu dari bumi Indonesia. Inilah kata Dr. Ir. Penny K Lukito, MCP, “Kejahatan penyalahgunaan obat, peredaran obat ilegal, dan makanan yang mengandung bahan berbahaya, adalah kejahatan kemanusiaan.”
Sambutan dari Pak Jokowi di Aksi Tolak Penyalahgunaan Obat
Selanjutnya, Pak Jokowi memberi sambutan. Beliau mengatakan bahwa peredaran obat ilegal, makanan mengandung bahan berbahaya, dan obat terlarang narkoba, sangat berbahaya bagi kelangsungan bangsa, karena sasaran peredaran obat terlarang, juga penyalahgunaan obat ini lebih banyak tertuju pada anak sekolah dan remaja.
Dalam sambutannya, Pak Jokowi berkata, “Beberapa waktu yang lalu kita dihebohkan dengan peredaran tablet berbahaya, PCC, yang telah menimbulkan korban jiwa. Peristiwa penyalahgunaan tablet berbahaya itu terjadi di kendari.”
Kemudian, Pak Jokowi menambahkan, “Modus penyebarannya sudah seperti narkoba. Pertama-tama diberikan gratis kepada korban hingga menimbulkan ketergantungan. Selain PCC, ada juga pil Jin, kebiasaan minum Tramadol dengan kopi dan masih banyak lagi lainnya. Jatuhnya korban di kalangan anak muda akibat konsumsi pil Jin, PCC, obat berbahaya lainnya, harusnya membuka mata kita bahwa masalah penyalahgunaan obat, masalah obat ilegal, masalah obat terlarang, tidak bisa kita anggap angin lalu.”
SLANK Hadir di Acara Aksi Nasional
Pak Jokowi lalu mengundang Kepala Bareskrim, Komjen Pol. Ari Dono, dan menanyakan, apa yang sudah dilakukan Bareskrim dalam mengatasi masalah peredaran narkotika dan obat ilegal ini?
Pak Kabareskrim memberi jawaban kalau telah dilakukan kegiatan preventif, bekerja sama dengan berbagai pihak, untuk menyelenggarakan penyuluhan di sekolah-sekolah mengenai bahaya narkotika dan psikotropika. Pihak kepolisian juga telah melakukan penindakan tegas kepada pihak-pihak yang melakukan peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang.
Ketika Pak Jokowi memanggil salah satu personil SLANK, Bimbim pun naik ke panggung. Pertanyaan yang sama juga diajukan oleh Pak Jokowi kepada Bimbim, apa yang perlu dilakukan kepada orang-orang yang mengedarkan obat berbahaya. Dan Bimbim menjawab dengan tegas, “Di-dor saja, Pak.”
Komitmen Bersama Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan obat
Menteri Kesehatan, Kepala BPOM, Menko PMK (Bidang Koordinasi Kesehatan), Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Kabareskrim Polri, Jampidsus Kejasaan, Ketua IDI, Ketua IAI, Ketua GP Farmasi, dan perwakilan dari generasi muda, serta SLANK selaku perwakilan dari masyarakat, lalu melakukan penandatanganan perjanjian kesepakatan sebagai Komitmen Bersama Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan obat antara .
Kemudian berlangsung acara pemusnahan massal secara simbolis obat-obatan terlarang yang telah berhasil dikumpulkan oleh BPOM sepanjang tahun 2014-2016. Nilainya hampir mencapai 61,5 miliar rupiah, lho
Sementara proses pemusnahan, undangan yang masih berada di dalam ruangan dihibur oleh grup SLANK dengan lagu-lagu mereka yang terkenal dan sampai saat ini masih hits. Bahkan di akhir acara, banyak undangan dan pelajar yang hadir di ruangan itu menyerbu Bimbim dan Kaka untuk berfoto bareng.
Peran Serta Masyarakat untuk Cegar Peredaran Obat Ilegal
Setiap obat memiliki dosis dan aturan pakainya masing-masing serta manfaat yang berbeda-beda. Kita tidak boleh menggunakan obat secara sembarangan karena hal ini sangat berbahaya. Di saat yang sama, kita perlu pula waspada terhadap peredaran obat ilegal yang telah merambah anak sekolah dan generasi muda.
Cara para pengedar cukup halus. Mereka akan memberi secara gratis terlebih dahulu sampai korban menjadi ketergantungan. Dampak berikutnya, korban akan berusaha membeli obat tersebut dengan berbagai cara.
Untuk itu, peranan orang tua sangat penting dalam memberikan informasi mengenai bahaya penggunaan obat-obatan ilegal kepada masyarakat. Hal lain yang perlu kita waspadai adalah peredaran makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya. Saya akan mengulas mengenai hal ini di artikel saya selanjutnya, ya.
Yuk, kita semua berperan serta dalam penanggulangan penyalahgunaan obat. Jangan lupa, cegah peredaran obat terlarang di sekitar kita. Terutama, hindarkan anak-anak generasi penerus bangsa dari penyalahgunaan obat dan obat terlarang ya. Kalau sakit juga jangan sembarangan minum obat. Misalnya, lagi sakit gigi, ya mending cari Cara Alami Mengobati Sakit.
Aduh serem ya Mbak, obat ilegal bebas beredar dimana saja
Mata rantai narkoba Harus putus . Jangan sampai keluarga kita Kena. Seram juga ya mba, Di dekat rumah mba. Harus ada keberanian masyarakat untuk melapor Dan ngomelin
Saya setuju sama Bimbim untuk tindak tegas pelaku yang mengedarkan obat2 berbahaya agar “Di-dor saja” biar menimbulkan efek jera! Agar Indonesia bebas dai NARKOBA dan Obat2 ilegal lainnya.
Jadi ingat ekspresi Bimbim waktu mengatakan hal itu. Tapi benar sih, para pengedar narkoba dan obat ilegal itu seharusnya diberi hukuman berat untuk memberi efek jera. Gimana pun tindakan mereka telah merusak anak-anak generasi bangsa. Sebagai orangtua, saya pun tidak ingin anak sampai kenal orang2 yang begitu. Hiks. Serem efeknya
Presiden aja udah geregetan ya kak dengan aksi para pengedar obat2 terlarang ini. Selain merusak mental anak-anak bangsa, mereka juga merugikan negara yang ga sedikit jumlahnya. Yuuk dukung pemerintah tuk berantas penyalahgunaan obat2an terlarang dan ilegal. Makasih sharing infonya ya kak.
Iya, Mbak. Yuk kita dukung penyalahgunaan obat terlarang dan obat ilegal. Kita mulai dari lingkungan terdekat kita dulu ya. Kalau masing-masing melakukannya, insya Allah hasilnya jauh lebih positif dan lebih baik. Ini kan bukan cuma masalah pemerintah, tapi juga masalah kita bersama
Memang anak-anak ABG nongkrong itu seram, suka macam-macam tingkahnya. Apalagi kalau minum obat ilegal yang efeknya memabukkan, bisa teriak-teriakan malam-malam, dan membahayakan orang yang lewat. Semoga adanya aksi nasional ini, anak-anak ABG tidak mengkonsumsi obat ilegal, yang membahayakan dirinya dan lingkungan.
Aamiin, Mbak Ovi. Semoga dengan adanya aksi ini dan semua pihak turut berperan serta maka penyalahgunaan obat di kalangan remaja tidak lagi terjadi ya.