Cara Membangun Personal Branding Melalui Buku

Apa sih artinya personal branding? Apa manfaatnya? Dua pertanyaan ini berulangkali ditanyakan kepada saya melalui pesan singkat, baik melalui whatsapp atau melalui media sosial. Kali ini saya akan berbagi tulisan tentang apa arti personal branding dan manfaatnya? Selain itu juga tentang personal branding dan cara membangun personal branding melalui buku.

Pengertian Personal Branding

Banyak yang berpikir kalau personal branding itu hanya untuk profesi tertentu saja, misalnya pebisnis, ahli bidang tertentu, atau tokoh masyarakat. Faktanya, siapa pun bisa membangun personal branding karena dari sinilah orang akan mengenal Anda, siapa diri Anda, dan bidang apa yang menjadi keahlian Anda.

Personal branding adalah salah satu strategi untuk memperkenalkan dan mempromosikan dirim profesi yang ditekuni, prestasi-prestasi, maupun keahlian, sehingga menjadi sebuah brand atas diri seseorang.

Personal branding juga bisa dikatakan sebagai salah satu upaya untuk membangun dan menciptakan reputasi yang baik, yang membuat pemilik brand menjadi dikenal.

Manfaat Personal Branding

Di masa lalu, orang kurang peduli dengan yang namanya personal branding. Di dunia profesional saja bahkan tak terlalu mempedulikan personal branding seseorang saat proses rekrut karyawan atau rekan bisnis.

Sekarang zaman sudah berbeda. Teknologi yang maju dan tersedianya beragam sosial media membuat seseorang akan bisa terlihat bagaimana dirinya sesungguhnya entah dalam karakter maupun dalam keahlian secara profesional. Misalnya Anda ingin jadi freelancer maka personal branding yang Anda bangun harus mampu memberi gambaran diri Anda sebagai freelancer profesional.

Representasi atau gambaran diri Anda secara utuh saat ini sangat penting di dunia online dan seringkali jadi bahan pertimbangan, bisa tidaknya seseorang mengajak Anda untuk bekerja sama.

Hal ini sejalan dari hasil penelitian dari CareerBuilder, yang menyebutkan bahwa lebih dari 50 persen pemilik bisnis tidak mau mempekerjakan seseorang meski secara kertas dia terlihat sangat profesional, namun representasi online atau personal brandingnya tidak terlihat jelas.

Sementara sebagian besar hasil survei lain dari lembaga yang sama menyebutkan bahwa orang lebih senang menjalin kerjasama dengan freelance atau perusahaan yang kehadirannya secara online sangat kuat dan positif, serta dengan personal branding yang baik.

Tips Sederhana Membangun Personal Branding

Ada banyak cara membangun personal branding yang bisa Anda terapkan untuk membangun representasi bagus mengenai diri Anda. Di dalam membangun personal branding, hal utama yang harus ada adalah siapa Anda? Apa nilai-nilai utama dalam diri Anda? Apa keahlian yang Anda miliki dan yang bisa Anda tawarkan kepada calon rekan bisnis? Bagaimana pengaruh Anda terhadap lingkungan di sekitar Anda?

Jika telah memiliki dasar, barulah kemudian Anda mulai melakukan berbagai strategi membangun personal branding, seperti:

  1. Menentukan tujuan personal branding.
  2. Membuat portofolio baik offline maupun online.
  3. Membuat website pribadi lengkap dengan kanal-kanal media sosial.
  4. Membangun jaringan dan networking.

Cara Membangun Personal Branding Melalui Buku

Jika saat ini Anda sedang berusaha membangun citra diri demi kepentingan personal branding. Mungkin membangun personal branding melalui buku adalah tindakan yang seharusnya Anda ambil. Cara ini memang sedikit berbeda dengan yang banyak dilakukan orang lain. Namun dengan berbeda, hasil yang didapatkan bisa lebih optimal dan orang jadi tahu dengan baik bagaimana citra diri Anda yang sesungguhnya.

Lalu alasan apa saja yang membuat personal branding melalui buku menjadi hal yang tepat untuk Anda pertimbangkan. Berikut ini 3 alasannya:

1. Jendela Informasi yang Bisa Dipertanggungjawabkan

Saat ini banyak sekali sumber informasi yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan personal branding. Salah satunya yang sudah dikenal banyak orang di masa modern ini adalah media sosial.

Tapi dalam penerapannya, media sosial bisa menjadi seperti pisau bermata dua yang memiliki kelebihan dan kekurangan yang hampir sama banyaknya. Banyak juga orang yang justru gagal membuat citra diri yang baik di dunia maya melalui media sosial ini.

Untuk itu, Anda perlu media informasi yang lebih bisa dipertanggungjawabkan dan buku adalah salah satunya. Intinya tidak semua orang bisa menulis buku. Dibutuhkan begitu banyak riset dan penelitian yang cukup untuk membuat tulisan bisa jadi buku.

Tentu saja, tulisan yang dituangkan ke dalam sebuah buku memiliki nilai informasi yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dengan melakukan personal branding melalui buku, tingkat kepercayaan orang akan lebih besar dari sebelumnya.

2. Anggapan Umum Penulis Buku Memiliki Pengetahuan dan Keahlian Khusus

Adanya anggapan umum yang menyatakan penulis buku memiliki pengetahuan dan keahlian khusus. Anggapan ini menjadikan personal branding melalui buku bernilai lebih bagi citra diri seseorang.

Ini point penting dalam personal branding melalui buku. Banyak orang yang sudah semakin sadar bahwa menulis buku memerlukan kemampuan yang mumpuni. Dan mereka yakin bahwa menulis buku hanya bisa dilakukan oleh orang yang memiliki pengetahuan dan kemampuan.

Selain itu, buku adalah jendela dunia. Pepatah lama ini masih berlaku hingga saat ini. Ada banyak hal yang belum tentu bisa ditemukan di internet, bisa ditemukan dalam suatu buku.

Proses penulisan buku pun membutuhkan banyak literatur pendukung, juga ada kolaborasi beberapa keahlian untuk memastikan isi buku memang benar dan bernilai, mulai dari editor, proofreader, ilustrator, dan sebagainya.

3. Buku Dibaca Banyak Orang

Jika Anda melakukan personal branding melalui media sosial, maka yang tahu mengenai Anda hanyalah orang-orang yang berada di dalam jaringan pertemanan Anda saja, bahkan orang di dalam jaringan teman Anda belum tentu bisa ikut mengenal citra diri Anda.

Sementara kalau Anda membangun personal branding melalui buku, maka ada orang-orang yang bahkan tidak berada di dalam jaringan Anda, ikut membaca buku itu. Jika pesan di dalam buku sampai kepada mereka, bahkan isinya bisa menjadi solusi atas permasalahan yang mereka hadapi, tak menutup kemungkinan mereka menjadi kenal dengan diri Anda.

Buku bisa menjadi tiket penting bagi Anda yang ingin meningkatkan kualitas diri, serta menjangkau target pasar personal branding yang lebih luas. Jika buku yang Anda tulis dalam bahasa Indonesia, penduduk di seluruh Indonesia tetap memiliki kemungkinan besar menjadi pembaca buku Anda.

Lalu, bagaimana kalau Anda tidak memiliki kemampuan menulis buku, sementara secara keilmuan Anda sudah sangat mumpuni? Apakah ada hal yang harus dilakukan agar ilmu tersebut bisa dikumpulkan dalam bentuk buku sekaligus sebagai cara membangun personal branding? Tentu saja ada caranya, yaitu dengan menggunakan jasa ghostwriter.

Mengenal Jasa GhostWriter

Saat ini, sudah tersedia jasa ghostwriter yang akan membantu siapa pun memiliki dan bisa menerbitkan buku atas namanya sendiri. Bahkan sudah banyak tokoh masyarakat, ilmuwan, artis, ahli dalam suatu ilmu pengetahuan, menggunakan jasa ghostwriter untuk membagikan pengetahuan mereka ke sebanyak mungkin orang, sekaligus menjadi cara membangun personal branding.

Lalu apa itu ghostwriter? Ghostwriter adalah orang-orang yang bekerja di balik layar. Mereka adalah para penulis yang membantu siapa pun yang ingin menulis dan menerbitkan buku, merangkumkan materi dan perjalanan Anda menjadi buku yang nyaman dan bermakna untuk dibaca. Namun nama mereka tidak akan muncul sebagai penulis buku. Di buku tersebut, nama Andalah yang tercantum.

4 Manfaat Menggunakan Jasa Ghostwriter untuk Membangun Personal Branding

1. Menghemat Banyak Waktu dan Tenaga

Setiap orang pasti punya pengalaman, ilmu pengetahuan, atau tips tertentu yang bisa bermanfaat bagi orang lain jika dibagikan. Memang, sudah ada internet yang bisa menjadi media untuk berbagi informasi dan pengetahuan. Namun membagikannya dalam bentuk buku pastilah berbeda dampaknya.

Sayangnya, tidak semua orang bisa menulis buku dengan baik sebagaimana seharusnya sebuah buku bisa diterbitkan oleh penerbit yang bagus. Untuk itulah, Anda membutuhkah jasa ghostwriter yang sudah berpengalaman dalam menulis dan menerbitkan buku.

Kurangnya pengalaman dalam melalui proses menulis buku, Anda bisa jadi akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga, namun hasil akhirnya belum tentu sesuai harapan. Daripada bersusah payah menulis buku sendiri, lebih baik Anda serahkan saja pada ahlinya.

Dengan menggunakan jasa ghostwriter, Anda akan menghemat banyak waktu dan tenaga. Anda bisa fokus pada pekerjaan utama sambil sesekali meluangkan waktu untuk melakukan wawancara, berdiskusi dengan penulis terkait proyek buku yang sedang dikerjakan, atau mengirimkan materi yang dibutuhkan oleh penulis untuk mengolah buku Anda.

2. Rahasia Aman dan Terjaga dengan Baik

Jika Anda ragu untuk menggunakan jasa ghostwriter karena takut nama baik Anda jadi jelek karena menggunakan jasa orang lain dalam menulis buku, maka Anda perlu tahu bahwa itu tak akan terjadi.

Tenang saja, kredibilitas para ghostwriter sudah teruji. Mereka hanya akan bekerja secara diam-diam. Tulisan dan buku Anda akan tetap menjadi milikmu. Mereka bekerja secara profesional sesuai dengan kesepakatan.

3. Tulisan Bisa Disesuaikan dengan Misi Anda Menerbitkan Buku

Bagaimana dengan kesesuaian ide dengan tulisan yang dikerjakan para ghostwriter ini? Sekali lagi, tentu saja mereka akan bekerja secara professional. Mereka sudah terbiasa bekerja sesuai dengan konsep ide yang Anda inginkan.

Selain itu, mereka juga bekerja sesuai petunjuk dan arahan Anda sebagai pemilik naskah dan materi buku. Banyak sekali ghostwriter yang sudah berpengalaman, khususnya saat ini. Jadi jangan ragu menggunakan jasa mereka meskipun Anda hanya memiliki ide awal dari cerita atau tulisan yang ingin Anda buat.

4. Kualitas Tulisan Terjamin

Kualitas tulisan sudah pasti akan selalu dijaga oleh para ghostwriter. Mereka terbiasa memberikan pelayanan maksimal untuk setiap pesanan yang mereka terima.

Pengalaman mereka sebagai penulis juga sudah terbukti dari banyaknya buku-buku berkualitas yang telah mereka tulis dan terbitkan, bahkan beberapa di antaranya adalah penulis buku best seller. Jangan pernah meragukan kualitas dari tulisan mereka, para ghostwriter ini adalah orang-orang dengan kemampuan mumpuni dalam bidang menulis dan menerbitkan buku.

Jadi, apakah Anda ingin membangun personal branding melalui buku? Apakah Anda butuh jasa ghostwriter? Ada beberapa ghostwriter yang sudah sering bekerja sama dengan kami, Anda bisa langsung menghubungi Jasa Ghostwriter.

Sedang mengikuti pelatihan prakerja untuk meningkatkan skill

About the author

Hobi saya dalam hal kepenulisan menjadikan saya ingin selalu berkarya. Menciptakan ruang blog monicaanggen.com ini bukanlah sesuatu hal yang kebetulan gais. Sit, Enjoy, and Starting Read.. ^_^

35 pemikiran pada “Cara Membangun Personal Branding Melalui Buku”

  1. Baca ini jadi ingat kalau dulu pernah ikutan antologi buku, sekali itu aja. Pengen sih nulis buku juga, biar ada karya yang terdokumentasikan. Ingat Pakde Cholik dulu yang membukukan tulisan-tulisannya di blog. Kalau jasa ghostwriter, kayaknya gak dulu deh. Gak ada budgetnya wkwkwk

    Balas
  2. Kemarin malah sempet ditawarin sama penerbit di Malang untuk jadi ghost writer. Belum pernah punya pengalaman di sana, pengin nyoba. cuman kenapa yaa kak MOn, ketika menulis kok aku masih milih2 tema gitu. Maksudnya ngga semua bisa kuhandle, misal minta bikinin buku tentang A, sedangkan aku gada keahlian di bidang itu maka aku ngga mau. Kalo seperti itu, ga baik ya?

    Balas
  3. Membranding dengan buku juga butuh proses ya Kak Monic, dan sepakat harus memiliki link yang bukan hanya teman-teman yang itu-itu saja. Tertarik dengan ghostwriter. Beberapa kali nulis juga tetap aman dan menjaga kepercayaan banget ya.

    Balas
  4. Perlu konsistensi dan kerja keras utk menulis sebuah buku, tidak semua orang sanggup melakukan Saya selalu salut kepada mereka yg bisa menghasilkan karya berupa buku, apalagi jika terus konsisten menerbitkan banyak buku.

    Balas
  5. Waaah semakin tertarik nih mbak menggunakan jasa gost writer. Dari dulu pengen banget punya buku, tapi namanya otak ini selalu tidak bisa fokus. Banyak sekali ide yang akhirnya lenyap tak berbekas. Terimakasih sharing informasinya mbak.

    Balas
  6. Bener juga ya, banyak tokoh-tokoh terkenal seperti para motivator, trainer, banker, tokoh pendidikan, bahkan termasuk tokoh-tokoh agama yang terkenal karena buku-bukunya ya? Btw, kalau pakai jasa ghost writer tarifnya di kisaran berapa ya, Mbak?

    Balas
  7. mantap banget artikelnya mbak
    berisi dan bergizi
    banyak poin yang tidak terlintas yg berhubungan dengan personal branding
    saya beberapa kali baca bukunya, tapi artikel mbak mon cukup komplit
    terima kasih infonya

    Balas
  8. Sepakat. Membangun personal branding bagi para public figure akan lebih mengena jika dilakukan dengan menulis buku. Dan … bekerjasama dengan ghostwriter yang tepat adalah salah satu kuncinya.

    Balas
  9. Kak Moniq pasti sudah menjadi ghost writer beberapa orang terkenal nih, ayo donggg bagiin cerita serunya sekalian tips menghadapi para orang terkenal ini. Pasti menarik banget sih

    Balas
  10. Bener Mbak Mon, melalui buku dan tulisan, seseorang yang bekerja terkait bidang tersebut tanpa disadari sudah ada cap bahwa dia paham segalanya. Berarti sudah memiliki personal branding dalam diri yang harus selalu ditambah skill tersebut ya

    Balas
  11. Menurut saya personal branding itu penting banget mbak, memudahkan orang lain mengenai siapa kita. Dan lewat buku ini branding yang pas banget ya..

    Balas
  12. ternyata proses personal branding itu bener-bener menguras tenaga ya mb monic. Tidak semua orang mampu bertahan dan konsisten. Salut juga sama mb monic yg sampai sekarang PB nya masih kuat banget apalagi jika berkaitan dgn tulis-menulis, gak ada duanya.

    Balas
  13. aku pernah ikut seminar personal branding ini kak
    sayangnya satu, hasrat buat ngebacot di medsos itu sulit dihentikan ternyata
    jadi brandingnya ga kebangun

    Balas
  14. Eh, saya baru sadar ternyata dari buku juga bisa membangun personal branding. Benar juga ya, misalnya saja penulis buku parenting secara tidak langsung membranding dirinya sebagai orang yang senang dengan ilmu pengasuhan

    Balas
    • Pernah punya pengalaman menjadi ghostwriter seorang figure publik, menulis materi tentang personal branding juga, tapi sayangnya gak selesai, karena beliaunya mengalami banyak musibah sehingga gak bisa konsen lagi membuat materinya.

      Balas
  15. Asyiknya ya Mbak kalau bisa branding diri lewat buku. Apalagi sekarang ada jasa seperti ghostwriter yang memudahkan siapa saja yang ingin nerbitin buku tapi nggak ada kesempatan buat menulis.

    Balas
  16. Iya nih, personal branding itu part yg sangaaatt challenging ya mba.
    Sejumlah content creator udah kuat bgt personal branding-nya
    tapi sebagian besar ya jatuhnya mirip2 sikk

    Balas
  17. Betul sekali, gak semua orang bisa menulis buku. Keinginan menulis buku ada, ide ada, tapi menuliskannya itu yang bingung. Kalau seperti ini mungkin perlu pakai jasa Ghostwriter aja. Aku pernah baca juga tentang Ghostwriter ini, ternyata mereka bekerja profesiona banget ya, bisa menjaga kerahasiaan.

    Balas
  18. Ternyata branding melalui buku juga luar biasa ya.
    Saya baru 2 kali ikutan nulis buku antologi, sering diajakin lagi, tapi memang terkendala waktu sih.
    Menulis di buku itu beda ama nulis di blog yang bisa sesuka kita hihihi.

    Kalau ghost writer, belom terpikirkan sih, mungkin pas banget tuh buat yang berkiprah di dunia branding yang luas 😀

    Balas
  19. Alhamdulillah udah pernah membangun personal branding dari awal pertama kali mengenal dunia bisnis online dan internet marketing, sepuluh tahun yang lalu, top memang hasilnya, masih berasa sampe sekarang.

    Cuma kalo lewat buku belom pernah. Membrandingkan mentemen penulis/ghost writer pernah ngalamin juga. Semoga mentemen penulis makin semangat buat membangun brandingnya yaa.

    Balas
  20. Aku bikin buku sendiri saja belum, apalagi jadi ghostwriter yaaa. Tapi setiap penulis memang butuh yang namanya personal branding. Maunya ya yang baik, bukan penulis yang plagiat dan lainnya

    Balas
  21. Ternyata banyak cara untuk membangun personal branding yaaah,
    Selama ini paling via blog dan media sosial aja, ternyata bisa lewat buku juga yaah

    Baru tahu nih tentang seluk beluk penulis ghost writing, ternyata unik juga yah

    Balas
  22. Membuat website pribadi lengkap dengan kanal-kanal media sosial.

    Nah ini ternyata penting ya buat profesional. Sayang banyak yang gak ngeh. Malah bisnis saja ada yang gak jalan website-nya padahal gambaran owner-nya bisa juga dilihat dari website-nya. Apalagi kalau owner-nya tak punya website, sayang sekali.

    Balas
  23. Ah iya …. membangun personal branding bisa melalui buku juga …. banyak pejabat di daerah yang sudah melakukannya. Bagus juga mereka punya pemikiran demikian.

    Balas
  24. gampang-gampang susah kalau ngomongin personal branding ya kak, prosesnya memang harus step by step dan konsisten.

    Balas
  25. Hi sis salken ya…artikelnya bagus, aku tau sis dewa SEO ya..maaf masih newbie bgt soal blog, so artikelnya sngat bermanfaat for me… (Gina)

    Balas
  26. personal branding itu penting banget, dan setuju, buku itu menurutku salah satu legacy yang akan bikin kita tetap kenang kelak walopun nanti kita sudah gak ada, persis kata mantan bosku bilang, sebelum mati buatlah minimal 1 buah buku

    Balas
  27. bener bangst. buatku sampe sekarang buku masih tetap jendela dunia. Tetap saja ada yang berbeda kalau membaca secara fisik dengan membaca di layar. Baca di layar itu aku gak sekuat kalau baca buku fisik

    Balas
  28. waa terima kasih info dan sharingnya ya mbak, bermanfaat sekali, sampe sekarang masih berusaha membangun personal branding yang cocok hehehhe

    Balas
  29. huu kalo mbak monica yang bikin percaya deeh udah berapa buah buku, mbak? hihi aku juga lagi proses belajar menulis fiksi, nih. seru juga ilmunya..

    Balas
  30. Penulis terkenal sekarang pun lebih memilih menggunakan jasa ghost writer yaa, kak Monic…agar dari segi waktu, lebih optimal dan karyanya menjadi lebih produktif.
    Branding ini efeknya jangka panjang. Tapi bagaimana jika ingin mengubah branding yang sudah terlanjur tersemat kepada diri seorang penulis, kak?

    Balas
  31. Ternyata ghost writer itu sudah lumrah di kalangan penerbitan ya.. suer deh baru tau.
    Tapi memang saya curiga sm bbrp tokoh yg nampaknya gak mungkin bs bikin buku krn sibuk luar biasa tp bukunya banyyaakkk…, hehe.

    Balas
  32. Personal branding ini bisa untuk semua orang berbagai kalangan dan profesi dan ini memang jadi tolak ukur orang menilai salah. satu personal branding juga bisa melalui buku dulu saya sempat menulis beberapa buku namun memang masih berupa antologi. Hehe

    Balas
  33. Personal branding penting banget asli, sedang belajar untuk membangunnya nih Mba.
    Tidak mudah memang menerbitkan buku, ada jasa ghost writer lebih asik ya apalagi buat orang-orang yang sibuk.

    Balas
  34. ah temenku ada yang jadi ghost writer, tapi aku ga gitu tau itu apa. baca tulisan ini aku jadi paham kerjaan dia, hihi.. lalu aku mikir, kenapa aku ga bangun personal branding ya xD haha

    Balas

Tinggalkan komentar